LSF Sasar Bioskop untuk Kampanyekan Budaya Sensor Mandiri | IVoox Indonesia

June 6, 2025

LSF Sasar Bioskop untuk Kampanyekan Budaya Sensor Mandiri

Ketua LSF Naswardi
Ketua LSF Naswardi usai mengadakan nonton bareng (Nobar) film `Bila Esok Ibu Tiada` yang berlangsung di Bioskop CGV Grand Indonesia, Selasa (19/11/2024). IVOOX.ID/Rinda Suherlina

IVOOX.id – Lembaga Sensor Film (LSF) menyasar bioskop-bioskop di seluruh Indonesia untuk mensosialisasikan program Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri. Ketua LSF Naswardi mengatakan, upaya sosialisasi ini dilakukan sebagai upaya untuk mendorong masyarakat agar sadar pentingnya klasifikasi usia tontonan.

"Program ini biasanya kita datang ke kampus, datang ke sekolah, datang ke komunitas. Nah, tahun depan kita ingin bergeser. Tempatnya itu adalah di bioskop, dengan kerja sama dengan rumah produksi, dengan bioskop," kata Naswardi usai mengadakan nonton bareng (Nobar) film `Bila Esok Ibu Tiada` yang berlangsung di Bioskop CGV Grand Indonesia, Selasa (19/11/2024).

Tak hanya mendorong budaya sensor mandiri, LSF juga menjadikan bioskop sebagai lokasi untuk mempromosikan film-film nasional yang menjadi karya para sineas Indonesia. Sehingga film-film nasional ini dapat lebih berkembang dan disukai masyarakat.

"Jadi, kalau di belakang tiketing itu, ada warna klasifikasi usia, pada saat film diputar ada iklan layanan masyarakat, ada jingle, ada maskot, kemudian juga ada informasi klasifikasi usia di poster dan lain-lain. Itu adalah bagian dari upaya meningkatkan literasi penonton," ujar Naswardi.

LSF kata Naswardi juga telah memproyeksikan sosialisasi Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri di 125 kota di seluruh Indonesia. Harapannya di tahun depan penonton yang menikmati film-film nasional bisa meningkat serta meningkatkan literasi khususnya terkait klasifikasi usia menonton.

"Kalau tahun depan mungkin ada 125 kota seluruh Indonesia. Jadi, upaya kita meningkatkan jumlah penonton dan juga meningkatkan literasi tontonan," ujarnya.

0 comments

    Leave a Reply