Lomba Penulisan Artikel BPIP Tuai Polemik

IVOOX.id, Jakarta - Lomba menulis artikel memperingati hari santri yang diadakan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dengan tema: 'hormat bendera menurut hukum Islam' dan 'menyanyikan lagu kebangsaan menurut hukum Islam', menuai polemik.
Bahkan Anggota Politikus Gerindra, Fadli Zon, dalam cuitannya menyebut lomba menulis artikel yang digelar BPIP tersebut sebagai produk islamophobia.
Melalui akun Twitter-nya, Fadli mengatakan tema tersebut menunjukan dangkalnya pemahaman Islam dan Pancasila yang dimiliki oleh BPIP.
"Tema lomba BPIP ini menunjukkan betapa dangkalnya BPIP memahami Islam dan Pancasila," tulis Fadli Zon.
Menurutnya, tema tersebut cenderung menuduh Islam mempermasalahkan hormat bendera dan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Sedangkan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Busyro Muqoddas mengkritik lomba penulisan artikel dan mendorong pembubaran BPIP jika lembaga itu tak ada manfaatnya.
“Ini [lomba] bukan saja tendensius, itu jelas-jelas useless, tidak ada manfaatnya sama sekali. Tidak ada konsep akademis ideologisnya," ucap Busyro.
Busyro menilai tema yang diusung BPIP justru mengadu domba sekaligus penghinaan terhadap komunitas santri. Dia mengatakan Hari Santri bukan hanya milik warga Nahdlatul Ulama saja, tapi milik semua umat Islam.
"Apakah selama ini negara itu ada problem dengan penghormatan bendera Merah Putih? Problem lagu kebangsaan? Faktanya tidak ada. Kalau tidak ada, mengapa BPIP mencari-cari penyakit ini namanya," kata Busyro.
Hal senada diungkapkan Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas. Dia menyebut lomba menulis artikel terseut tidak kontekstual.
“Kesimpulan saya BPIP ini memang sebaiknya saja dibubarkan saja,” ujar Anwar Abbas.
Anwar Abbas yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum MUI itu khawatir jika ada satu tulisan peserta lomba yang menyimpang, maka seluruh santri kena getahnya.

0 comments