October 1, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Lindungi Pesisir Aceh, KKP Salurkan 500 Ribu Bibit Mangrove

IVOOX.id, Jakarta - Dukung penuh program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2020, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) menyalurkan 500.000 bibit mangrove sekaligus mengadakan sosialisasi pembibitan mangrove di Kabupaten Aceh Jaya pada (13/11) dan kegiatan pelatihan produk pengolahan turunan mangrove di Kabupaten Aceh Utara pada (18/11) lalu.

Plt. Dirjen PRL, TB Haeru Rahayu yang akrab disapa Tebe menyebutkan Presiden berpesan agar program PEN ini dapat terlaksana dengan baik dan maksimal.

“Kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah ini menyelaraskan antara kelestarian dengan pemulihan ekonomi. Ini bukan hanya di kawasan terehabilitasi saja. Melalui pembibitan mangrove diharapkan bisa jadi stimulus ekonomi masyarakat dengan memberikan fasilitas pelatihan pengolahan turunan mangrove, juga menambah keterampilan,” urai Tebe saat memberikan keterangan di Jakarta.

Tebe juga menjelaskan, KKP menargetkan produksi olahan makanan berbahan baku mangrove yang dihasilkan nantinya dapat mendorong kesadaran masyarakat pesisir dalam upaya melestarikan ekosistem mangrove melalui pemanfaatan buah dan daun mangrove tanpa melakukan perusakan dan penebangan pohonnya.

Secara terpisah, Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (P4K) Muhammad Yusuf menyebutkan bahwa kedua program tersebut akan dilaksanakan oleh kelompok masyarakat di dua kabupaten di wilayah Provinsi Aceh.

“Pembangunan pembibitan mangrove di Desa Gampong Baro, Kabupaten Aceh Jaya, KKP menyalurkan 500.000 bibit mangrove yang siap untuk proses pembibitan di area seluas 3.040 meter persegi, sedangkan untuk pelatihan produk olahan turunan mangrove di Gampong Keude Lapang, Kabupaten Aceh Utara, KKP menyalurkan bantuan sarana prasarana pendukung seperti perlengkapan masak yang diterima oleh kelompok muda gemilang yang cukup berhasil mengolah tanaman mangrove sebagai produk olahan sirup dan dodol mangrove,” ungkap Yusuf.

Peserta yang didominasi oleh kaum ibu-ibu ini sangat antusias dalam mengikuti pemaparan materi yang disampaikan oleh para pakar mangrove. Bukan hanya materi dan praktek pengenalan jenis mangrove saja yang disampaikan melainkan tentang konservasi mangrove dan manajemen dan pemasaran produk.

“Semangat dan komitmen bersama antara masyarakat dan Pemerintah Daerah sangat diperlukan dalam menjaga kelestarian ekosistem mangrove dan pemanfaatan mangrove secara lestari dan berkelanjutan,” pungkas Yusuf.

0 comments

    Leave a Reply