Likuiditas Bank Mandiri Lebih Rp15 Triliun | IVoox Indonesia

May 5, 2025

Likuiditas Bank Mandiri Lebih Rp15 Triliun

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2017 PT Bank Mandiri (persero) Tbk menyetujui pengangkatan Agus Dwi Handaya, Panji Irawan, Alexandra Askandar, dan Donsuwan Simatupang sebagai direksi baru perseroan periode 2018-2023, menyusul berakhir masa tugas Ogi Prastomiyono, Tardi, dan Kartini Sally sebagai direksi perseroan periode sebelumnya.  Pemegang saham juga mengangkat kembali Hery Gunardi menjadi direksi. Perubahan pengurus ini diharapkan dapat memperkuat kinerja perseroan dalam merealisasikan komitmen membangun negeri.  Dengan demikian, susunan Dewan Direksi Bank Mandiri terdiri atas Kartika Wirjoatmodjo (Direktur Utama), Sulaiman Arif Arianto (Wakil Direktur Utama), Royke Tumilaar (Direktur Corporate Banking), Hery Gunardi (Direktur Bisnis dan Jaringan), Ahmad Siddik Badruddin (Direktur Manajemen Risiko).  Lalu, ada Rico Usthavia Frans (Direktur Teknologi Informasi dan Operasi), Darmawan Junaidi (Direktur Treasurydan International Banking), Agus Dwi Handaya (Direktur Kepatuhan), Panji Irawan (Direktur Keuangan), Alexandra Askandar (Direktur Hubungan Kelembagaan), dan Donsuwan Simatupang (Direktur Retail Banking).  "Perubahan ini menjadi bentuk dukungan pemegang saham kepada pengurus perseroan dalam mendorong pencapaian target bisnis jangka pendek dan jangka panjang, baik dalam pengelolaan aset maupun penciptaan profitabilitas," ucap Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo di Jakarta, Rabu (21/3/2018).  Dia mengaku, perseroan juga akan terus berkontribusi pada program-program strategis nasional dalam rangka percepatan laju pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan, termasuk dalam program infrastruktur dan program sosial kemasyarakatan.  Sebelumnya, Agus Dwi Handaya adalah SEVP Corporate Transformation & Finance Bank Mandiri dan Panji Irawan adalah Direktur Treasury & International BNI. Sementara Alexandra Askandar sebelumnya menjabat SEVP Corporate Banking dan Donsuwan Simatupang merupakan Direktur Risk Management BRI.

iVOOXid, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mengklaim memiliki kelebihan likuiditas atau ekses sebesar Rp15 triliun. Padahal jika melihat rasio pinjaman terhadap pendanaan perusahaan atau loan to deposit ratio (LDR) berada di posisi 89,22 persen.

Angka LDR itu hampir berada di batas atas LFR yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang berada di angka 80 persen hingga 92 persen.

Direktur Wholesale Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar menerangkan, perseroan akan menjaga level LDR-nya diangka 87 persen hingga 88 persen. Oleh karena itu, perseroan berencana merilis obligasi senilai total Rp5 triliun pada tahun ini.

"Untuk memperkuat likuiditas Bank Mandiri juga tengah menjajaki pinjaman bilateral. Kalau ada menawarkan bunga bersaing, kami akan ambil," ucap Royke di Jakarta, Senin, (8/5/2017).

Royke mengatakan, perihal dibutuhkannya banyak pendanaan untuk memperkuat likuiditas perusahaan dimaklumkan. Sebab, perseroan membutuhkan dana jumbo untuk dapat menyalurkan kredit ke sektor infrastruktur. Apalagi, menurut Royke pendanaan untuk sektor itu merupakan kredit jangka panjang.

"Pada tahun ini pertumbuhan kredit Bank Mandiri diharapkan bisa 1 persen hingga 2 persen diatas rata-rata pasar. Market kan expect 11 persen sampai 12 persen, jadi kita di 13 persen sampai 14 persen," jelas Royke.

Lanjut Royke, dia menambahkan, selain menyalurkan kredit ke corporate banking, perseroan juga akan tumbuh agresif di sektor konsuner dan ritel banking.

"Saat ini, perseroan mengaku telah memilki program-program khusus untuk mem-boosting di dua sektor tersebut," tutup Royke.[ava]

0 comments

    Leave a Reply