Lemhannas Sebut Pembelian 48 Pesawat Tempur KAAN dari Turki Upaya Menjaga Kedaulatan RI | IVoox Indonesia

August 4, 2025

Lemhannas Sebut Pembelian 48 Pesawat Tempur KAAN dari Turki Upaya Menjaga Kedaulatan RI

Pesawat tempur buatan Turkiye KAAN
Arsip foto- Pesawat tempur buatan Turkiye KAAN mendarat setelah berhasil melakukan penerbangan kedua di Ankara, Turkiye, Senin (6/5/2024). Pesawat tempur KAAN yang dikembangkan Turkish Aerospace Industries (TAI) itu diprakarsai Kepresidenan Industri Pertahanan Turki (SSB) dalam rangka memenuhi kebutuhan pesawat tempur Komando Angkatan Udara Turki. ANTARA FOTO/Reuters/SSB/Spt.

IVOOX.id – Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Ace Hasan Syadzily mengatakan bahwa pembelian 48 pesawat tempur KAAN dari pemerintah Turki merupakan bentuk upaya menjaga kedaulatan Republik Indonesia.

“Pesawat yang dipesan atau dibeli dari negara-negara sahabat itu harus dilihat dari upaya kita untuk menjaga kedaulatan negara kita,” kata Ace saat ditemui di Kantor Lemhannas, Jakarta, Selasa (29/7/2025), dikutip dari Antara.

Dia menjelaskan salah satu program prioritas cepat Presiden Prabowo Subianto ialah memperkuat alat utama sistem senjata (alutsista) sebagai bagian dari upaya menjaga kedaulatan negara sekaligus memperkokoh sistem pertahanan negara.

Penguatan alutsista, imbuh dia, salah satunya dilakukan melalui modernisasi.

“Kita tahu bahwa Bapak Presiden memiliki perhatian serius terhadap upaya kita untuk memperkuat ketahanan dan pertahanan kedaulatan negara kita dan memastikan bahwa tidak ada sejengkal pun dari tanah air Indonesia yang bisa direbut oleh negara lain atau kekuatan lain,” ucap Ace.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan RI secara resmi menandatangani kontrak pembelian 48 pesawat tempur KAAN dari pemerintah Turki.

Penandatanganan kontrak implementasi antara perwakilan pemerintah Indonesia dan Turki itu disaksikan langsung Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dalam rangkaian pameran pertahanan internasional (IDEF) 2025 di Istanbul, Turki, Sabtu, 26 Juli 2025.

"Penandatanganan ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan Government-to-Government (G2G) yang telah ditandatangani sebelumnya pada 11 Juni 2025," kata Kepala Biro Infohan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan Brigadir Jenderal Frega Wenas Inkiriwang dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (28/7/2025), dikutip dari Antara.

Melalui kerja sama ini, Indonesia akan mendapatkan banyak keuntungan mulai dari pengembangan industri pertahanan dalam negeri hingga peningkatan kualitas SDM di bidang teknologi pertahanan.

Selain itu, Indonesia juga akan diuntungkan karena akan kedatangan alutsista baru yang akan memperkuat pertahanan udara.

"Basis industri lokal yang akan dibentuk di Indonesia diharapkan menjadi bukti nyata dari kemitraan yang saling menguntungkan dan berlandaskan pada persahabatan," kata Frega.

Namun demikian, Frega tidak menjelaskan kapan kontrak efektif itu akan berjalan serta tenggat waktu pembuatan pesawat hingga sampai ke Indonesia.

Frega melanjutkan dengan adanya pembelian alutsista ini, hubungan militer antara Indonesia dan Turki bisa berjalan dengan baik.

Dia juga berharap ke depan terjalin kerja sama lain di bidang pertahanan yang dapat menguntungkan kekuatan militer Indonesia maupun Turki.

"Kolaborasi antara Indonesia dan Turki di bidang pertahanan ini menunjukkan eratnya hubungan bilateral kedua negara, tidak hanya diplomasi pertahanan, tetapi juga transfer teknologi dan peningkatan kemandirian industri pertahanan nasional," tutup Frega.

0 comments

    Leave a Reply