Legislator Kritisi Kenaikan Tarif Tol Jelang Lebaran 2024 | IVoox Indonesia

July 20, 2025

Legislator Kritisi Kenaikan Tarif Tol Jelang Lebaran 2024

Tarif Tol
Arsip - Foto udara sejumlah kendaraan melintas di Gerbang Tol Cikampek Utama (Cikatama) 2 di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin (1/1/2024). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/aww. (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)

IVOOX.id – Anggota Komisi VI DPR RI, Nevi Zuairina dari Fraksi PKS, mengeluarkan kritik keras terhadap kebijakan pemerintah terbaru yang menaikkan tarif jalan tol Jakarta-Cikampek dan Jalan Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ). 

Nevi menegaskan bahwa langkah ini tidak tepat mengingat kondisi ekonomi yang masih labil akibat pandemi COVID-19 serta mendekatnya Hari Raya Idulfitri 1445 H.

Menurut Nevi, kenaikan tarif tol ini akan memberikan dampak langsung terhadap biaya transportasi dan distribusi logistik, yang pada gilirannya akan menyebabkan naiknya harga barang dan jasa.

"Ini sangat membebani masyarakat, terutama mereka yang berada di lapisan bawah, dan dapat meningkatkan potensi terjadinya tindakan kriminal akibat tekanan ekonomi yang semakin bertambah," tegas Nevi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (24/3/2024).

Selanjutnya ia juga menyoroti bahwa kenaikan tarif tersebut tampaknya lebih didorong oleh keinginan untuk meningkatkan keuntungan semata.

Nevi menekankan bahwa jalur tol terkait sudah cukup menghasilkan profit dan dijalankan oleh perusahaan-perusahaan dalam kondisi finansial yang sehat.

Kenaikan tarif ini dianggapnya sebagai bentuk pemaksaan yang tidak mempertimbangkan masukan dari masyarakat yang terdampak.

Politisi asal Sumatera Barat II ini juga merasa bahwa pengumuman kenaikan tarif yang tiba-tiba dan tanpa pemberitahuan awal yang memadai kepada masyarakat menunjukkan sikap tidak peduli terhadap kepentingan publik.

Menurutnya, cara pengumuman dan pelaksanaan kenaikan tarif yang dilakukan pemerintah merugikan pengguna jalan tol karena tidak memberi mereka waktu untuk menyesuaikan atau bahkan menyampaikan pendapat mereka terhadap keputusan tersebut.

Nevi menekankan pentingnya memastikan bahwa setiap kenaikan tarif diikuti oleh peningkatan kualitas layanan dan fasilitas yang disediakan kepada pengguna.

Dia menuntut agar dana yang dihasilkan dari kenaikan tarif tersebut dialokasikan untuk perbaikan jalan, sebagai upaya untuk mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan keamanan serta kenyamanan pengguna.

Kemudian Nevi mengingatkan bahwa aspek keamanan, kenyamanan, dan keselamatan pengguna jalan tol merupakan hak dasar yang harus selalu diutamakan oleh penyelenggara jalan tol. Dia berharap bahwa penyelenggara tidak hanya fokus pada aspek keuntungan semata, tetapi juga pada kualitas pelayanan yang mereka sediakan.

Meskipun keputusan ini didasarkan pada pertimbangan industri, kritik yang disampaikan oleh Nevi menyoroti adanya kekhawatiran luas mengenai dampak sosial dan ekonomi dari kenaikan tarif tol, terutama pada masyarakat yang masih berusaha pulih dari dampak pandemi COVID-19.

0 comments

    Leave a Reply