Ledakan Tangis Tak Terbendung Saat Utusan PBB Kunjungi Kamp Rohingya

IVOOX.id, Dhaka - Para pengungsi Rohingya di Bangladesh meledak dalam emosi ketika mengadu dan memohon kepada utusan Dewan Keamanan PBB yang tengah berkunjung, untuk bisa kembali ke kampung mereka di Myanmar dengan jaminan keselamatan dari ancaman pembunuhan, pemerkosaan, dan pembakaran.

Dalam kunjungan ke wilayah pengungsian tak bertuan, karena tak diklaim oleh Myanmar dan Bangladesh, para pengungsi perempuan menangis di hadapan Duta Besar Inggris di PBB, Karen Pierce, saat menceritakan yang mereka alami sebelum melarikan diri dari Rakhine State di Myanmar.

"Ini menunjukkan betapa besar tantangan ketika kami mencoba untuk menemukan jalan yang memungkinkan orang-orang miskin ini pulang," kata Pierce, Minggu (29/4). “Yang menyedihkan adalah tidak ada yang bisa kita lakukan sekarang ini yang akan membuat penderitaan mereka berkurang.”

Pierce dan rombongan yang menjadi Utusan Dewan Keamanan PBB - yang akan melakukan perjalanan ke Myanmar pada Senin besok dan bertemu dengan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi - juga mengunjungi kamp pengungsi Kutupalong yang kering dan berdebu yang menampung hampir 700.000 warga Rohingya yang melarikan diri dari Rakhine.

“Sangat luar biasa. Jelas kamp ini tidak seperti apapun yang pernah saya lihat,” kata wakil Duta Besar AS untuk PBB Kelley Currie. "Ini akan menjadi bencana ketika hujan datang."

Para pejabat PBB dan organisasi kemanusiaan telah menyuarakan keprihatinan bahwa musim hujan akan memperburuk situasi kemanusiaan di pengungsian. Ratusan ribu pengungsi tinggal di tempat penampungan sementara yang terbuat dari bambu dan terpal di Kutupalong, di daerah-daerah dataran rendah yang kemungkinan besar tergenang air saat hujan.