Lebih Baik Investasikan, Wamenkeu Minta Anak Muda Jangan FOMO Beli Barang | IVoox Indonesia

May 13, 2025

Lebih Baik Investasikan, Wamenkeu Minta Anak Muda Jangan FOMO Beli Barang

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara saat sambutan di acara Like It: Literasi Keuangan Indonesia Terdepan yang diselenggarakan di Jakarta pada Rabu (6/11/2024).

IVOOX.id – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengajak generasi muda untuk melakukan investasi sedini mungkin. Menurutnya investasi telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Dia pun mengimbau agar masyarakat tidak hanya sekedar latah dan mengartikan kesuksesan secara finansial ditandai dengan kepemilikan atas barang-barang mewah.

Menurutnya, sukses secara finansial bukan berarti memiliki barang mewah kemudian dipamerkan, tetapi mampu memenuhi kebutuhan di masa depan dengan berinvestasi, bukan sekadar keinginan.

“Jangan sekadar FOMO (Fear of Missing Out), takut kalau enggak ikut tren. Jangan hanya sekedar ingin punya barang karena teman yang lain sudah punya barang lalu kita ingin juga. Yang harus kita lakukan adalah melakukan asesmen, dipikirkan kembali yang mana yang saya butuh, yang mana yang saya sekadar ingin,” ujar Suahasil dalam sambutannya di acara Like It: Literasi Keuangan Indonesia Terdepan yang diselenggarakan di Jakarta pada Rabu (6/11/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Suahasil juga mendorong generasi muda untuk terus mempelajari sektor keuangan. Menurutnya, semakin mempelajari sektor keuangan, maka akan semakin baik dalam hal kemandirian finansial.

“Teman-teman yang masih muda ini tentu ingin mandiri secara finansial di masa depan. Kalau dengan mempelajari sektor keuangan, mempelajari perbankan, mempelajari produk (investasi), lalu mempelajari asuransi, maka makin lama akan mandiri secara finansial,” kata Suahasil.

Dengan terus mempelajari sektor keuangan, Suahasil menilai generasi muda akan semakin bijak dalam membuat keputusan investasi karena mengetahui risiko dan return-nya.

“Kalau return-nya sekian seperti apa ya? Saya mau apa enggak? Tapi kemudian kalau antar produk itu ada beda risiko, saya mau atau enggak? Makin kita mempelajari, maka kita bisa membuat keputusan investasi sendiri yang lebih baik,” ujarnya.

0 comments

    Leave a Reply