Le Minerale Dukung Penanggulangan Sampah Pantai Tanjung Kait

IVOOX.id, Tangerang - Sampah tampak berserakan sejauh mata memandang di Pantai Tanjung Kait, Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten.
Berkunjung ke kawasan itu tentunya berharap ke pantai berpasir putih, tetapi kesan yang muncul seolah berada di tempat pembuangan sampah (TPS).
Camat Mauk, Arif Rachman Hakim, mengakui permasalahan sampah di Pantai Tanjung Kait memang PR besar. Menurut dia, sampah tersebut tidak hanya berasal dari wilayahnya, tetapi juga penyumbang limbah terbesar berasal dari wilayah lain karena terbawa arus.
Arif mengungkapkan permasalahan sampah menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Tangerang karena itu masuk dalam 15 Program Unggulan Bupati Tangerang.
“Dari 15 program memang sudah ada khusus yang menangani tentang sampah, yaitu program Kiprah (Kita peduli permasalahan sampah). Ini sudah banyak dilakukan terkait dengan kegiatan sosialisasi dan juga pembangunan TPS 3R, recycle, reduce, reuse,” kata Arif pada acara kegiatan bersih-bersih yang diinisiasi Le Minerale di Pantai Tanjung Kait, Sabtu (3/10).
Arif juga menyatakan pihaknya terus berupaya membangun kolaborasi dengan organisasi ataupun perusahaan yang memiliki kepedulian lingkungan untuk menyelesaikan permasalahan sampah di Pantai Tanjung Kait.
“Terkait kegiatan-kegiatan lingkungan memang sering dilakukan oleh organisasi-organisasi dan juga komunitas-komunitas yang masih peduli tentang kebersihan dan kelestarian lingkungan di pantai,” ujarnya.
Bentuk kepedulian ini pun dilakukan salah satu brand air minum kemasan, Le Minerale, yang diproduksi PT Tirta Fresindo Jaya.
Bekerja sama dengan Satuan Radar (Satrad) 211 Tanjung Kait dan Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), Le Minerale menginisiasi kegiatan bersih-bersih Pantai Tanjung Kait bersama masyarakat sekitar.
Tak hanya sampai situ, Le Minerale melakukan edukasi lingkungan kepada masyarakat dan menyediakan tempat sampah pilah di sepanjang Pantai Tanjung Kait.
Menurut Sustainability Manager PT Tirta Fresindo Jaya, Febri Satria Hutama, aktivitas bersih-bersih dan edukasi terkait sampah merupakan salah satu bentuk komitmen Le Minerale di bidang lingkungan. “Tujuan kita bukan hanya menghasilkan produk yang baik untuk konsumen, tetapi kita juga bertanggung jawab dan berkomitmen terhadap lingkungan,” ujarnya.
Febri menegaskan sampah, khususnya sampah plastik harus diolah untuk memiliki nilai yang cukup tinggi. “Kita juga memberikan edukasi bahwa kalau pantai ini kotor, nanti hasil tangkapan ikan di laut pasti berkurang, dari pariwisata juga berkurang. Kalau kita buang sampah pada tempatnya, ada plastik-plastik bernilai tinggi yang bisa dijual, diambil oleh pemulung atau buat dijual ke bank sampah, diolah lagi yang bisa menghasilkan uang,” jelas Febri.
Sejumlah tempat sampah disediakan Le Minerale di pantai dengan tong berwarna hijau untuk menampung sampah organik, tong kuning untuk sampah kertas, kaleng, gelas, dan plastik, serta merah untuk sampah lain. “Harapan kita edukasi dan bantuan ini pada akhirnya masyarakat tidak buang sampah ke pantai lagi,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Komandan Satuan Radar (Dansatrad) 211 Tanjung Kait, Letkol Lek Rani Partono, sangat mendukung dan berterima kasih kepada PT Tirta Fresindo Jaya yang telah memprakarsai kegiatan bersih-bersih Pantai Tanjung Kait.
Dia berharap apa yang dilakukan Le Minerale dapat menyadarkan masyarakat betapa pentingnya untuk peduli lingkungan.
Sementara itu Wakil Sekretaris Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) Wartono berharap dengan adanya acara seperti ini bisa muncul para pemilah sampah untuk bahan baku daur ulang plastik.
Ia berharap dengan aktivitas edukasi dan gerakan bersih-bersih serta memilah sampah akan membantu pemerintah daerah maupun menyadarkan masyarakat akan pentingnya lingkungan sehat dan manfaat sampah dalam meningkatkan perekonomian.

0 comments