Lazada Fasilitasi Penjual Online Adopsi Teknologi AI | IVoox Indonesia

April 27, 2025

Lazada Fasilitasi Penjual Online Adopsi Teknologi AI

Laporan Menjembatani Kesenjangan AI Persepsi dan Tren Adopsi Penjual Online di Indonesia
Infografis Laporan Menjembatani Kesenjangan AI Persepsi dan Tren Adopsi Penjual Online di Indonesia. IVOOX.ID/doc Lazada

IVOOX.id – CEO Lazada Group, James Dong, mengatakan bahwa masih banyak pelaku usaha yang berada di tahap eksplorasi dalam adopsi AI. "Sebagai pemimpin E-commerce di Asia Tenggara, kami ingin membantu menjembatani kesenjangan ini dengan menyediakan solusi AI yang mudah diakses, sesuai kebutuhan pasar yang beragam," ujarnya dalam siaran pers yang diterima ivoox.id Kamis (10/4/2025).

Riset Kantar bertajuk “Menjembatani Kesenjangan AI” menunjukkan bahwa meskipun mayoritas penjual online di Asia Tenggara sudah mengenal teknologi kecerdasan buatan (AI), masih banyak dari mereka yang kesulitan untuk benar-benar menerapkan AI secara maksimal dalam kegiatan bisnis sehari-hari. Riset tersebut merupakan hasil kerja sama dengan Kantar, dan melibatkan lebih dari seribu penjual dari enam negara di kawasan Asia Tenggara.

Berdasarkan temuan riset, meski 68% pelaku usaha mengklaim sudah mengenal AI dan bahkan menyebut telah menggunakan AI di 47% aktivitas bisnis mereka, kenyataan di lapangan hanya menunjukkan tingkat penerapan AI sekitar 37%. Di Indonesia sendiri, ada gap sebesar 10% antara klaim dan kenyataan, di mana 52% mengaku sudah menerapkan AI, tetapi realisasinya hanya 42%.

Laporan ini juga mengungkap bahwa meskipun hampir seluruh responden (93%) yakin AI dapat menghemat biaya jangka panjang, sebanyak 64% menganggap biaya dan proses implementasi yang rumit sebagai penghalang utama. Sementara 89% percaya AI bisa meningkatkan produktivitas, masih ada keraguan mengenai efektivitasnya secara keseluruhan.

Salah satu tantangan besar adalah kesulitan beradaptasi dari sistem manual yang sudah terbiasa digunakan ke sistem otomatis berbasis AI. Bahkan, 75% penjual mengakui bahwa karyawan mereka lebih nyaman memakai alat-alat lama dibanding solusi AI baru.

Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia dan Vietnam menjadi dua negara terdepan dalam adopsi AI, masing-masing dengan tingkat penerapan sebesar 42%. Disusul oleh Singapura dan Thailand di angka 39%. Laporan ini mengklasifikasikan para penjual menjadi tiga kategori berdasarkan kesiapan AI mereka:

- AI Adepts: Mereka yang telah mengintegrasikan AI di lebih dari 80% operasional bisnis. Di Asia Tenggara, kelompok ini berjumlah 24%, dengan Indonesia menempati posisi ketiga bersama Singapura (29%).

- AI Aspirants: Penjual yang mulai menggunakan AI di beberapa aspek, namun belum menyeluruh (Asia Tenggara: 50%, Indonesia: 50%).

- AI Agnostics: Pelaku usaha yang masih mengandalkan proses manual (Asia Tenggara: 26%, Indonesia: 21%).

Sebagian besar pelaku usaha di Asia Tenggara (76%) masuk dalam dua kategori terakhir (AI Aspirants dan Agnostics), menunjukkan kebutuhan akan dukungan lebih lanjut, terutama dalam hal fitur AI yang ramah pengguna dan pendampingan implementasi.

Menanggapi hasil riset ini, Lazada meluncurkan Online Sellers Artificial Intelligence Readiness Playbook—sebuah panduan strategis untuk membantu penjual memahami dan mengintegrasikan AI sesuai kesiapan masing-masing. Panduan ini bertujuan memberikan kerangka kerja praktis bagi penjual untuk menyusun strategi AI mereka, dengan menekankan efisiensi, pertumbuhan bisnis, dan daya saing.

Lazada juga memperkenalkan serangkaian fitur baru berbasis Generative AI (GenAI) yang dirancang untuk memudahkan aktivitas para penjual:

1. AI Smart Product Optimisation 

Membantu meningkatkan kualitas listing produk, seperti judul, deskripsi, dan visual. Fitur ini memungkinkan penjual menciptakan gambar produk yang menarik secara otomatis dan cepat.

2. AI-Powered Translations 

Menerjemahkan konten produk secara otomatis ke berbagai bahasa lokal agar penjual bisa menjangkau lebih banyak pelanggan lintas negara.

3. Lazzie Seller 

Asisten virtual berbasis AI yang siap memberikan jawaban atas pertanyaan umum, navigasi platform, hingga saran pengembangan bisnis langsung melalui Seller Centre.

0 comments

    Leave a Reply