Lawan Rasisme, Maradona Dukung Koulibaly | IVoox Indonesia

August 15, 2025

Lawan Rasisme, Maradona Dukung Koulibaly

maradona-dukung Koulibaly

 

IVOOX.id, Buenos Aires - Diego Maradona menunjukkan dukungannya kepada bek Napoli, Kalidou Koulibaly setelah pemain internasional Senegal itu menjadi sasaran pelecehan rasis oleh para pendukung Inter Milan pekan lalu.

Legenda sepak bola Argentina yang memenangkan gelar Serie A bersama Napoli pada tahun 1987 dan 1990, memposting foto dirinya di media sosial sambil memegang kaos bernomor 26 milik Koulibaly dengan pesan dukungan untuk pemain tersebut. Koulibaly menjadi sasaran pelecehan rasis  dengan nyanyian suara monyet dari penggemar Inter dalam kekalahan 0-1 Napoli di San Siro pada tengah pekan lalu.

“Saya bermain untuk Napoli selama tujuh tahun dan saya juga menderita akibat nyanyian rasis dari beberapa penggemar,” ujar Maradona, yang merupakan pelatih tim divisi dua Meksiko, Dorados dan dipuja oleh penggemar Napoli.

Mantan pemain yang kini  berusia 58 tahun, sedang berlibur di Buenos Aires saat liga Meksiko sedang istirahat, mengatakan dia merasa lebih Neapolitan saat ini dan ingin lebih dekat dengan Koulibaly. “Saya berharap insiden ini menandakan titik balik untuk menghilangkan semua rasisme dari sepak bola,” ujarnya.

Sikap solidaritas Maradona datang setelah ribuan penggemar Napoli mengenakan topeng Koulibaly untuk mendukung pemain berusia 27 tahun itu dalam kemenangan 3-2 tim mereka atas Bologna pada Sabtu.

Pada hari Jumat, badan sepak bola Eropa, UEFA, mengatakan protokol anti-rasisme tidak diikuti  selama pertandingan tersebut karena Koulibaly, yang juga diusir dan dilecehkan. Penonton di tribun meminta hingga tiga kali melalui pengeras suara untuk menghentikan pelecehan rasis, tapi pendukung Inter mengabaikan permintaan tersebut.

Menurut protokol UEFA, pertandingan seharusnya ditangguhkan saat itu tetapi sebaliknya permainan diizinkan untuk tetap berlanjut. Liga Italia kemudian menjatuhi sanksi ke Inter dengan memainkan dua pertandingan tanpa penonton sebagai hukuman. (luthfi ardi)

0 comments

    Leave a Reply