Laba LCK Global Kedaton Ditargetkan Rp12 Miliar pada 2018 | IVoox Indonesia

April 29, 2025

Laba LCK Global Kedaton Ditargetkan Rp12 Miliar pada 2018

1
Direktur Utama PT LCK Global Kedaton Tbk Lim Kah Hock (dua kiri) dan Komisaris Utama Lim Chim Kim (kiri), bersama Wakil Dubes Malaysia Puan Nurul Aishah Md Yunus (tiga kanan), Direktur Penilaian Bei Samsul Hidayat (dua kanan) dan Presdir PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Ryoo Sung Choon (kanan), menekan tombol disaksikan Direktur Ruben Partogi (ketiga kiri) dan Direktur Budiman Pramono Sidi (kedua kiri) serta Direktur Penilaian BEI Samsul Hidayat, saat Pencatatan Perdana Saham (Listing), di Bursa Efek Indonesia (BEI), di Jakarta, Selasa (16/1). Perusahaan jasa konstruksi telekomunikasi PT LCK Global Kedaton Tbk (LCKM) melepas 200.000.000 saham dengan harga Rp 208 per saham yang dananya akan digunakan 97 persen untuk modal kerja, sedangkan sisanya tiga persen untuk pembiayaan Research & Development serta pelatihan

IVOOX.id, Jakarta – Setelah menjadi perusahaan publik pertama yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2018 ini, PT LCK Global Kedaton Tbk (LCKM) menargetkan laba bersih sebesar Rp12 miliar pada tahun ini. Itu lebih tinggi sekitar 30% dibandingkan dengan target laba 2017 sebesar Rp9 miliar.

“Target laba sebesar itu bakal dicapai perseroan dengan pendapatan yang ditargetkan sebesar Rp140 miliar pada tahun ini, atau hampir dua kali lipat dibandingkan target pendapatan 2017 sebesar Rp72 miliar,” ujar Ruben Partogi, Direktur Keuangan LCKM, di Jakarta, Rabu (17/01/2018).

Dengan demikian, marjin laba bersih penyelenggara jaringan telekomunikasi seluler yang terintegrasi dengan jasa telekomunikasi tersebut ditargetkan mencapai sekitar 8,57% pada 2018 dibandingkan dengan target marjin laba bersih 2017 sebesar 12,5%.

Ruben mengemukakan, pertumbuhan kinerja perseroan diperkirakan akan didukung oleh ekspansi usaha yang dilakukan pada tahun ini. Perseroan telah memperoleh mitra bisnis baru di bidang tower provider pada tahun ini.

Pada 2017, perseroan telah melakukan kerja sama dengan tujuh tower provider. Pada tahun ini, manajemen LCKM menargetkan dapat melakukan kerja sama dengan 14 tower provider. Pada triwulan pertama 2018, LCKM akan bekerja sama dengan tiga mitra baru.

Dalam kemitraan tersebut, LCKM berperan sebagai kontraktor menara telekomunikasi, yaitu menara mikro (micocell pole) dan menara telekomunikasi. Besarnya investasi untuk membangun satu menara mikro sekitar Rp200 juta dan menara telekomunikasi sebesar Rp500 juta.

Hingga kini, LCKM telah membangun menara telekomuniksi seluler milik Telkomsel, XL Axiata, Hutchicon 3 Indonesia (H3I) dan Smartfren. Berbagai proyek perseroan saat ini terdapat di Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.[abr]

0 comments

    Leave a Reply