Kurangi Penggunaan Kendaraan Pribadi, Pakar Soroti Pentingnya Pengembangan Trasportasi Umum

IVOOX.id – Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata sekaligus Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno, mengatakan bahwa penyediaan akses transportasi yang lebih luas menjadi kunci penting dalam peralihan masyarakat ke angkutan umum.
“Pemerintah harus memastikan bahwa kawasan perumahan memiliki akses transportasi umum yang layak agar masyarakat tidak bergantung pada kendaraan pribadi,” ujar Djoko Setijowarno dalam keterangan resmi yang diterima ivoox.id Rabu (2/4/2025).
Provinsi DKI Jakarta saat ini sedang menguji coba empat rute baru bus Transjabodetabek yang akan melayani rute dari Vida Bekasi ke Cawang, Kota Wisata Cibubur ke Cawang, Alam Sutera ke Blok M, serta Binong ke Grogol. Uji coba ini dilakukan melalui koordinasi dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk memastikan efektivitasnya sebelum diterapkan secara penuh.
Sejak 2017, layanan JR Connexion telah menjangkau 23 permukiman di Bodetabek. BPTJ menargetkan ekspansi layanan ini hingga ke 117 titik permukiman di Jabodetabek, dengan target awal 40 titik yang akan segera dijangkau. Operator bus seperti Perum Damri, PT Eka Sari Lorena Transport, PT Sinar Jaya, dan PT Transportasi Jakarta ikut serta dalam pengoperasian layanan ini.
Data Badan Pusat Statistik tahun 2022 mencatat jumlah penduduk Jabodetabek mencapai 31,6 juta jiwa. Analisis BPTJ tahun 2023 menunjukkan bahwa hanya 25,18 persen atau sekitar 7,9 juta jiwa penduduk Jabodetabek yang memiliki akses mudah ke angkutan umum. Jakarta Pusat menjadi wilayah dengan cakupan tertinggi (88,5 persen), sementara Kabupaten Bekasi, Kabupaten Tangerang, dan Kabupaten Bogor memiliki cakupan terendah di bawah 1 persen.
Berdasarkan data Badan Pengelola Tapera tahun 2023, terdapat 2.010 perumahan di Jabodetabek yang terdiri dari berbagai kelas, dengan 1.824 di antaranya masih belum memiliki akses transportasi umum yang memadai. Oleh karena itu, pengembangan layanan transportasi seperti feeder ke stasiun KRL dan LRT serta layanan langsung (direct service) seperti JR Connexion sangat dibutuhkan.
Saat ini, beberapa kota di Bodetabek juga tengah mengembangkan layanan transportasi umum mereka. Kota Bogor memiliki Trans Pakuan dengan empat rute, Kota Bekasi memiliki Trans Patriot, Kabupaten Bekasi memiliki Trans Wibawa, Kota Tangerang mengoperasikan Trans Ayo, dan Kota Depok mengembangkan Trans Depok. Sebagian besar layanan ini masih dalam tahap pengembangan dengan dukungan anggaran pemerintah daerah dan pusat.
Djoko Setijowarno menekankan bahwa transportasi umum yang terintegrasi dengan kawasan perumahan sangat diperlukan untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pada kendaraan pribadi.
“Banyak warga terpaksa membeli kendaraan pribadi karena akses transportasi umum yang minim. Hal ini seharusnya bisa diatasi dengan regulasi yang mewajibkan pengembang menyediakan layanan transportasi dalam proyek perumahan,” katanya.
Lebih lanjut, penerapan jalan berbayar elektronik (ERP) di Jakarta juga menjadi opsi yang dapat dipertimbangkan guna mengendalikan mobilitas kendaraan pribadi. Dengan peningkatan layanan transportasi umum dan dukungan kebijakan yang tepat, diharapkan target 60 persen warga Jabodetabek beralih menggunakan angkutan umum dapat tercapai dalam beberapa tahun ke depan.

0 comments