Kurangi Impor Gula, Kementan Dorong Pemanfaatan Gula Aren | IVoox Indonesia

May 15, 2025

Kurangi Impor Gula, Kementan Dorong Pemanfaatan Gula Aren

Screenshot_20220324-203201_Google
Ilustrasi Gula aren (Foto: Antara/Anis Efizudin/Aww)

IVOOX.id, Jakarta - Tanaman aren memiliki fungsi produksi yang menghasilkan berbagai komoditi agribisnis produk pangan dan non pangan, serta untuk keperluan konsumen dalam negeri dan ekspor.

Hasil dari olahan nira menjadi gula aren (palm suhar) dapat dijadikan bahan makanan dan minuman yang sehat. Selain itu, tanaman aren juga berfungsi sebagai konsevasi hutan dan lahan yang dapat dihunakan untuk pengendalian tata air tanah dan mencegah terjadinya erosi. Sekaligus bermanfaat untuk menghentikan impor gula.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan akan terus mendorong pengembangan gula kelapa dan gula aren.

"Sebenarnya jangan terlalu banyak mengandalkan gula tebu. Jadikan peluang untuk mengembangkan gula kelapa. Pohon kelapa kita kan banyak tersebar," jelas Mentan.

Dijelaskannya, program percepatan swasembada gula konsumsi tahun 2023, di antaranya, melakukan ekstensifikasi berupa penambahan areal baru sejumlah 50 ribu hektare, yang diharapkan ada peningkatan gula konsumsi sejumlah 359 ribu ton GKP.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nusyamsi, sejalan dengan hal itu.

Penguatan itu dilakukan Dedi pada agenda Ngobrol Asyik (Ngobras) Penyuluhan volume 13 dengan tema kurangi impor gula, Selasa (22/03/2022), di AOR BPPSDMP, Jakarta.

Dedi mengatakan untuk beralih ke gula kelapa atau gula aren menggantikan gula pasir karena lebih sehat.

“Kurangi impor gula, beralih ke gula aren dan kelapa yang memiliki potensi luar biasa dan juga lebih sehat,” ujarnya.

Narasumber ngobras Rayndra Syahda, Duta Petani Milenial, mengatakan saat ini peternakannya menggunakan pakan kering dan untuk pakan ternak menggunakan bahan organik.Selain itu limbah dikelola menjadi pupuk tanaman pohon kelapa, pisang, pepaya dan pakan ternak.

Salah satunya gula semut, dinamakan gula semut karena bentuk gula ini mirip rumah semut yang bersarang di tanah. Bahan dasar untuk membuat gula semut adalah nira dari pohon Kelapa atau pohon aren (enau).

“Dibutuhkan komitmen yang tinggi agar bisa terus istiqomah disektor pertanian” ujar Rayndra.

Lebih lanjut Rayndra menjelaskan bahwa ia telah menggunakan internet of things untuk penggunaan aplikasi mencari silsilah ternak,scan barcode.

“Ketika semua orang butuh pangan,kita harus hadir dan saya yakin kiata akan sukses di sektor pertanian,” ujar Rayndra memberi semangat para sobat tani yang hadir secara virtual.

Narasumber lainnya , Netti Tinaprilla, Departemen agribisnis, fakultas ekonomi, IPB mengatakan saat ini kebutuhan konsumsi dan industri sebanyak 5,8 Jt ton dengan produksi 2,18 Jt ton dan defisit 3,62 Jt ton.

“Sedangkan produksi sebanyak 2,18 jutat (ton) dengan kebutuhan 2,8 jt (ton) dan defisit 620 ribu (ton)”.ujar Netti. Oleh karena itu marilah kita mengurangi penggunaan gula putih, kurangi gula impor,” katanya.

“Cintailah produk lokal kita, komsumsi produk lokal,kembangkan produk ,lokal dan bisniskan produk lokal," tutup Netti. 

0 comments

    Leave a Reply