Kunci Pelestarian Tiga Genre Tari Tradisional Bali

IVOOX.Id, Jakarta - Pemberian apresiasi dan lokakarya bagi para seniman tari merupakan kunci untuk melestarikan tiga genre tari tradisional Bali di masyarakat. Sebagai upaya apresiasi, penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali memiliki pengaruh besar secara sosial.
Perhelatan ini memberikan kesempatan bagi para seniman tari untuk mengekspresikan diri melalui tarian tradisional tersebut. Demikian hasil penelitian Tiga Genre Tari Tradisional Bali usai penetapan Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO.
Selain itu, menurut hasil penelitian di lima daerah di Bali, yaitu Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Karangasem, Kabupaten Jembrana, dan Kabupaten Buleleng, pemberian pelatihan atau lokakarya kepada para seniman tari pun turut meningkatkan pelestarian jenis tarian ini di kalangan masyarakat. Ketika pelatihan diberikan, kemahiran para penari akan meningkat yang secara bersamaan dapat meningkatkan prestise sosial ekonomi para penari, dan memperluas jaringan komunikasi yang dimiliki. Jaringan komunikasi ini dapat mendukung peluang aktivitas perekonomian para penari.
Demikian halnya dengan tiga genre tari tradisi Bali. Terdapat sejumlah tarian yang bersifat sakral dan hanya dapat ditampilkan di dalam pura sebagai bagian dari ritual keagamaan. Karakter religi dari tarian tersebut harus dijaga karena merupakan pembentuk keteraturan sosial yang ada dalam masyarakat Bali. Keterampilan menari dan wawasan kultural mengenai tarian tersebut perlu terus diwariskan kepada generasi muda di Bali.
Tiga Genre Tari Tradisi Bali merupakan salah satu warisan budaya yang didaftarkan sejak tahun 2015. Tiga genre tersebut meliputi Wali, Bebali, dan Bali-balihan. Tari tradisi Bali masih menempati posisi penting di kalangan masyarakat Bali, yaitu sebagai identitas budaya masyarakat Bali.
Apresiasi terhadap jenis tarian ini masih tinggi, berdasarkan survei Biro Pusat Statistik tahun 2018, terlihat dari minat masyarakat untuk menonton pertunjukkan tradisi ini yaitu sebesar 60 persen, dan masih terdapat sebanyak 57 persen masyarakat yang menjadi penari untuk melestarikan tari tradisi Bali.

0 comments