Kubu Arsjad Nilai Dualisme Kepemimpinan Kadin Indonesia Ganggu Iklim Dunia Usaha | IVoox Indonesia

June 23, 2025

Kubu Arsjad Nilai Dualisme Kepemimpinan Kadin Indonesia Ganggu Iklim Dunia Usaha

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasyid
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasyid. IVOOX.ID/doc Kadin Indonesia

IVOOX.id – Konflik kepemimpinan di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia saat ini dinilai bisa mengganggu stabilitas iklim dunia usaha. Tidak hanya berdampak pada para pelaku usaha besar, tetapi juga buruh, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), serta investor asing yang mulai merasakan dampaknya.

Wakil Ketua Umum Bidang Hukum dan HAM Kadin Indonesia, Dhaniswara K Harjono, menyampaikan bahwa pihak Kadin yang dipimpin oleh Arsjad Rasjid sangat mengkhawatirkan situasi ini.

“Kekhawatiran itu wajar. Bukan hanya buruh, tapi juga UMKM dan calon investor asing pasti mulai bertanya-tanya dengan adanya dualisme ini,” ujar Dhaniswara saat konferensi pers di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (25/9/2024).

Menurutnya, Kadin Indonesia tidak pernah menginginkan kekisruhan yang terjadi saat ini. Semua ini bermula dari Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) ilegal yang menjatuhkan kepemimpinan Arsjad Rasjid dan mengangkat Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia.

“Ini sesuatu yang tidak kita kehendaki, karena dampaknya sangat besar. Kadin Indonesia dasarnya adalah undang-undang, dan anggaran dasarnya disahkan melalui keputusan presiden,” katanya.

Dhaniswara menegaskan, dualisme tersebut berpotensi melanggar Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kadin, serta Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2022 yang mengatur perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Kadin Indonesia.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Bidang Komunikasi dan Informatika Kadin Indonesia, Firlie Ganinduto, menambahkan bahwa pihaknya tetap berusaha menghadapi situasi ini dengan tetap solid di bawah kepemimpinan Arsjad Rasjid. Firlie menegaskan, Kadin Indonesia akan terus bekerja untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kami pastikan dalam waktu dekat akan meluncurkan _white paper_ tentang arah pembangunan ekonomi lima tahun ke depan, untuk mendukung pemerintahan baru dalam mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8%,” ujar Firlie.

0 comments

    Leave a Reply