Kuartal I-2017, Astra Catat Laba Rp5,1 Triliun

iVOOXid, Jakarta - Perseroan Terbatas Astra International Tbk mencatatkan laba bersih konsolidasi pada kuartal pertama 2017 mengalami peningkatan sebesar 63 persen menjadi Rp5,1 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp3,1 triliun.
"Sebagian besar bisnis Grup Astra memiliki kinerja yang baik pada kuartal pertama tahun ini," kata Presiden Direktur ASII Prijono Sugiarto di Jakarta, Kamis (20/4/2017).
Ia menambahkan bahwa meningkatnya kinerja laba bersih konsolidasian Grup Astra itu seiring dengan peningkatan kinerja dari hampir seluruh segmen bisnis, kecuali teknologi informasi serta infrastruktur dan logistik.
Prijono Sugiarto memaparkan bahwa kontribusi dari masing-masing segmen bisnis terhadap laba bersih konsolidasian Astra International Tbk. pada periode kuartal pertama tahun ini, yakni laba bersih dari bisnis otomotif grup meningkat 45 persen menjadi Rp2,3 triliun.
Dari segmen jasa keuangan, kata Prijono, laba bersih bisnis dari segmen itu meningkat 75 persen menjadi Rp1,1 triliun sebagai hasil peningkatan kontribusi dari sebagian besar bisnis jasa keuangan, termasuk Bank Permata.
Dari segmen alat berat dan pertambangan, kata dia, mencatatkan laba bersih meningkat sebesar 104 persen menjadi Rp902 miliar.
Laba bersih dari segmen agrobisnis grup meningkat sebesar 92 persen menjadi Rp638 miliar pada kuartal pertama pada tahun 2017.
Selanjutnya, laba bersih dari divisi properti grup sebesar Rp42 miliar, atau lebih tinggi daripada Rp13 miliar yang dihasilkan pada kuartal pertama 2016, terutama disebabkan oleh adanya peningkatan atas laba yang dihasilkan oleh Anandamaya Residences.
Laba bersih segmen infrastruktur dan logistik Grup Astra menurun sebesar 3 persen menjadi Rp67 miliar, sebagian besar disebabkan oleh kerugian awal dari dimulainya ruas tol Cikopo-Palimanan serta pendapatan yang lebih rendah daripada bisnis penyedia air bersih.
Laba bersih dari segmen teknologi informasi grup turun sebesar 23 persen menjadi Rp26 miliar.
Sementara itu, pendapatan bersih konsolidasian Grup Astra meningkat 16 persen menjadi Rp48,8 triliun seiring dengan peningkatan kontribusi pendapatan dari sebagian besar segmen bisnisnya.
"Ke depan, Grup Astra berharap mendapatkan manfaat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan. Hal ini didukung oleh harga komoditas yang lebih tinggi walaupun bisnis otomotif diperkirakan menghadapi persaingan harga yang lebih kompetitif," katanya. (ant)

0 comments