Kredit Maybank Tumbuh 11,9 Persen Capai Rp123,03 Triliun di Semester 1-2024 | IVoox Indonesia

April 29, 2025

Kredit Maybank Tumbuh 11,9 Persen Capai Rp123,03 Triliun di Semester 1-2024

Presiden Direktur Maybank Sekuritas Wilianto Ie
Arsip - Presiden Direktur Maybank Sekuritas Wilianto Ie (tengah) dan Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumatera Utara Muhammad Pintor Nasution (kiri) berbincang saat peresmian cabang baru Maybank Sekuritas di Medan, Kamis (25/7/2024). (ANTARA/Fransisco Carolio)

IVOOX.id – PT Bank Maybank Indonesia Tbk mencatatkan pertumbuhan total penyaluran kredit sebesar 11,9% YoY mencapai Rp 123,03 triliun pada semester pertama tahun ini dibandingkan Rp 109,97 triliun pada tahun lalu.

Presiden Direktur Maybank Indonesia Steffano Ridwan mengatakan bahwa Maybank telah berhasil membukukan pertumbuhan kredit yang lebih tinggi di semua segmen bisnis utama pada semester pertama 2024. Pertumbuhan ini berjalan selaras dengan pertumbuhan kredit industri dua digit.

“Di tengah berbagai tantangan, Bank telah berhasil meningkatkan kinerja bisnis intermediasinya dengan menangkap berbagai peluang pertumbuhan melalui penerapan strategi ‘super growth’ didukung upaya berkelanjutan kami dalam memperkuat sinergi ‘One-Maybank’,” kata Steffano dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (31/7/2024), dikutip dari Antara.

Maybank mencatat pertumbuhan kredit Global Banking sebesar 12,6 persen menjadi Rp 45,64 triliun, naik dari Rp 40,55 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Sementara kredit untuk segmen grup Financial Institutions (FIG) naik 59,1% menjadi Rp 15,68 triliun, didorong pembiayaan jangka menengah.

Menurut Maybank, permintaan pasar domestik terhadap barang dan jasa turut mendorong pertumbuhan kredit yang kuat pada segmen ritel dan non-ritel Community Financial Services (CFS) sehingga naik 11,5% di seluruh segmen.

Portofolio kredit non-ritel CFS tumbuh 19,8% menjadi Rp 33,46 triliun. Kredit non-ritel CFS ini didukung segmen Business Banking yang tumbuh 25,1% , diikuti pertumbuhan kredit untuk sektor UKM (SME+) sebesar 17,0% serta kredit sektor UMKM ritel (RSME) sebesar 16,7%.

Sedangkan kredit CFS ritel tercatat tumbuh 5,9%, didukung pembiayaan ritel otomotif anak perusahaan Maybank yang menyumbang pertumbuhan sebesar 6,7% serta bisnis kartu kredit dan KTA yang tumbuh 17,5% .

Di tengah penurunan penjualan ritel otomotif nasional, Maybank membukukan peningkatan pembiayaan kendaraan roda dua dari WOM Finance sebesar 7,5% serta kendaraan roda empat dari Maybank Finance (MIF) sebesar 6,5%.​​​​​​​

Maybank menjaga kualitas dalam penyaluran kredit yang ditunjukkan melalui perbaikan rasio non-performing loan (NPL) menjadi 2,7% (gross) dan 1,7% (net) per Juni 2024, dari sebelumnya 3,3% (gross) dan 2,2% (net). Saldo NPL menurun sebesar 10,7% dan rasio loan at risk (LAR) membaik menjadi 9,0% pada Juni 2024.

Sejalan dengan kinerja positif pada penyaluran kredit, Maybank mencatat pertumbuhan aset konsolidasi sebesar 14,2% menjadi Rp 189,16 triliun di semester I 2024 dari Rp 165,62 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Dari sisi pendanaan, simpanan nasabah Maybank tumbuh 4,7% menjadi Rp 115,58 triliun di semester I 2024 dari Rp 110,38 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Dana murah (CASA) meningkat sebesar 10,6 persen, didukung simpanan giro yang tumbuh 15,5% dan tabungan yang naik 3,5%. Rasio CASA tumbuh menjadi 51,3%, dari sebelumnya 48,6%.​​​​​​​

Maybank mencatat, biaya dana tetap tinggi karena tren perubahan suku bunga sehingga berdampak pada penurunan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) bank yang menurun sebesar 2,6%. Adapun net interest margin (NIM) terkontraksi 62 basis point (bps) menjadi 4,4% pada semester pertama 2024.

Pendapatan berbasis biaya (fee-based income) pada semester pertama 2024 dibukukan sebesar Rp 820 miliar, dari Rp 1,09 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Dengan seluruh kinerja tersebut, Maybank mencatatkan laba sebelum pajak (PBT) untuk semester pertama 2024 sebesar Rp 283 miliar.

Permodalan Maybank berada pada posisi yang kuat, dengan rasio kecukupan modal (CAR) di level 23,5% dan common equity tier 1 (CET 1) sebesar 22,3% pada Juni 2024. Risiko likuiditas juga berada pada level yang sehat, dengan loan to deposit ratio (LDR) (bank only) pada level 90,8% dan liquidity coverage ratio (LCR) (bank only) pada level 169,6% pada Juni 2024.

Sementara itu, kinerja unit usaha syariah (UUS) Maybank juga positif dengan pembiayaan yang tumbuh 24,3% menjadi Rp 32,95 triliun di semester pertama tahun ini. Selaras dengan strategi pendanaan Maybank, CASA tumbuh 14,7% menjadi Rp 17,89 triliun pada periode yang sama. Rasio CASA Maybank Syariah pun tumbuh menjadi 51,5% dari sebelumnya 43,3%.

0 comments

    Leave a Reply