Kredit Konsumsi Bank Syariah Sulawesi Utara Melandai

iVooxid, Manado - Kredit konsumsi yang disalurkan oleh bank syariah yang beraktivitas di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) hingga Juli 2016 mengalami penurunan.

"Penyaluran kredit Bank Syariah di Sulut mengalami penurunan sebesar 9,11 persen jika dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya," kata Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulut Peter Jacobs di Manado, Senin (19/9/2016).

Peter mengatakan hingga Juli 2016 pembiayaan yang disalurkan oleh Bank Syariah mencapai Rp413,90 miliar atau turun 9,11 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp455,40 miliar.

Dari keseluruhan pinjaman tersebut, yang memiliki porsi paling besar yakni kredit konsumsi sebesar 60,97 persen, kemudian kredit modal kerja sebesar 21,56 persen dan investasi sebesar 17,48 persen.

Khusus kredit konsumsi hingga bulan Juli 2016 mencapai Rp252,33 miliar, kredit modal kerja mencapai Rp89,23 miliar dan kredit investasi mencapai Rp72,33 miliar.

"Memang harus diakui, selain bank syariah, untuk bank umum juga mengalami perlambatan di bulan Juli 2016," kata Peter.

Berdasarkan penggunaannya, kata Peter, perlambatan kredit disebabkan oleh melambatnya kredit investasi ditengah pemulihan perekonomian domestik yang masih cukup rentan terhadap ketidakpastian eksternal.

Peter mengatakan disisi lain perlambatan kredit konsumsi disebabkan oleh perlambatan pada hampir seluruh jenis kredit konsumsi yaitu kredit Multiguna, KPR dan perlengkapan. (ant)