May 19, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Korea Utara Tenangkan Pasar, Yen Jatuh dari Level Tertinggi Dua Pekan

IVOOX.id, Korea Utara - Yen menjauh dari level tertinggi dua minggu terhadap dolar, Jumat, ketika Korea Utara mengatakan terbuka untuk menyelesaikan masalah dengan Amerika Serikat setelah Presiden Donald Trump membatalkan pertemuan Juni dengan pemimpinnya, Kim Jong Un.

"Kondisi risk-off sedikit mereda setelah Korea Utara mengatakan terbuka untuk melakukan pembicaraan selama sesi awal perdagangan Asia," kata Shuntaro Ikeshima, Kepala Divisi Perdagangan Valuta dan Produk Keuangan Mitsubishi UFJ Trust and Banking Corp.

Yen turun 0,3 persen menjadi 109,60 yen di awal perdagangan Asia setelah pernyataan menyejukkan dari Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara, Kim Kye Gwan.

Yen mencapai level tertinggi dua pekan 108,955 per dolar, Kamis, waktu Amerika, dalam reaksi spontan setelah Presiden Donald Trump membatalkan pertemuan yang direncanakan dengan Kim Jong Un.

Trump menyebut alasan pembatalan itu karena"permusuhan terbuka" Pyongyang, dan memperingatkan militer Amerika siap bergerak jika Korea Utara melakukan tindakan sembrono.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang lainnya, naik 0,1 persen menjadi 93,844 dan tidak jauh dari level tertinggi lima bulan yang dicapai Rabu.

Dolar melesat selama beberapa pekan, tetapi mulai kehilangan momentum setelah risalah pertemuan kebijakan terakhir Federal Reserve yang dirilis Rabu dipandang lebih dovish dari perkiraan pasar.

Euro sedikit berubah pada posisi USD1,1718, dan masih di jalur untuk kejatuhan enam pekan berturut-turut terhadap dolar, terbebani oleh kekhawatiran atas perlambatan ekonomi yang semakin dalam di blok mata uang tunggal tersebut.

Kejatuhan enam pekan akan menjadi penurunan beruntun paling lama sejak Januari 2015. Juga membebani euro adalah desakan partai sayap kanan, League, mitra dalam pemerintah koalisi Italia, bahwa ekonom euroceptic, Paolo Savona, diangkat sebagai menteri ekonomi.

0 comments

    Leave a Reply