Konstruksi Seksi 1 dan 2 Capai 67 Persen, Anggota DPR Desak Percepatan Tol Palembang-Jambi untuk Antisipasi Arus Mudik Lebaran

IVOOX.id – Anggota Komisi V DPR RI, Ishak Mekki, menyoroti kemacetan parah yang kerap terjadi di rute Palembang-Desa Betung, Muaro Jambi. Masalah ini, menurutnya, sering menghambat kelancaran arus lalu lintas, terutama menjelang musim mudik Lebaran. Hal tersebut ia sampaikan saat mengikuti Kunjungan Kerja Tim Komisi V DPR RI ke proyek tol Palembang-Jambi di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (21/2/2025).
Ishak menegaskan bahwa pembangunan tol Trans Sumatera, khususnya ruas Palembang-Jambi, merupakan solusi utama untuk mengatasi kemacetan di jalur tersebut. Ia berharap tol ini bisa segera difungsikan, meskipun secara bertahap, guna memperlancar arus mudik tahun ini.
"Kemacetan di rute Jambi Betung-Palembang sangat luar biasa, terutama saat arus mudik. Harapan kami, tol ini bisa segera digunakan, setidaknya secara fungsional untuk membantu perjalanan masyarakat saat Lebaran. Kami akan terus mendorong agar hambatan pembebasan lahan segera diselesaikan sehingga akses tol bisa segera dibuka," ujarnya.
Politisi Fraksi Demokrat ini mengakui bahwa kendala dalam pembangunan tol masih ada, terutama terkait pembebasan lahan. Namun, ia menegaskan bahwa beberapa ruas jalan sudah dapat dilalui dan dengan percepatan proses penyelesaian lahan, sebagian ruas Tol Palembang-Betung bisa segera difungsikan.
"Walaupun masih ada beberapa kendala, kami berharap setidaknya saat Lebaran nanti, tol ini bisa dibuka sementara untuk mengurangi kemacetan. Rute ini sangat penting bagi masyarakat yang akan mudik," katanya.
Selain untuk mengatasi kemacetan, Ishak Mekki menilai pembangunan tol ini juga berperan besar dalam meningkatkan konektivitas antar-daerah di Sumatera. Keberadaan tol diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan mempermudah mobilitas masyarakat, terutama saat arus mudik yang biasanya mengalami lonjakan volume kendaraan.
Hutama Karya Minta Dukungan Percepatan Pembebasan Lahan
Terpisah, PT Hutama Karya (Persero) mengharapkan dukungan dari semua pihak untuk mempercepat proses pembebasan lahan khusus untuk pembangunan tol Palembang-Jambi, agar pada tahun ini bisa digunakan untuk menyambut arus mudik Lebaran 2025.
“Kami mengharapkan dukungan semua pihak dalam mempercepat proses pembebasan lahan, sehingga pembangunan jalan tol ruas Palembang-Betung-Jambi dapat segera selesai tahap konstruksinya,” kata EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim dalam keterangan resminya di Jambi, Sabtu (23/2/2025), dikutip dari Antara.
Dia menjelaskan, sinergi yang kuat antara semua pihak akan mempercepat realisasi infrastruktur ini demi kemajuan dan konektivitas kedua wilayah.
Hingga saat ini, progres pembebasan lahan telah mencapai 90,16 persen, namun masih terdapat beberapa titik yang dalam proses penyelesaian. Hutama Karya terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk percepatan penerbitan Penetapan Lokasi (Penlok) guna mendukung kelancaran proyek.
Hutama Karya menyiapkan ruas Tol Palembang-Betung Seksi 2 (Gerbang Tol Rengas/Musi Landas – Pangkalan Balai) sebagai jalur alternatif mudik untuk mengurangi kepadatan jalan nasional. Meski masih dalam konstruksi, ruas ini siap dimanfaatkan dengan koordinasi bersama Kementerian PU, Kepolisian, dan Kementerian Perhubungan.
PT Hutama Karya, katanya, mencatatkan progres konstruksi Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Palembang-Betung (Paltung)-Jambi untuk mendukung kelancaran arus mudik 2025, hingga 31 Januari lalu progres konstruksi seksi 1-2 telah mencapai 67,4 persen.
Pembangunan ruas tol ini sebelumnya dikerjakan PT Waskita Sriwijaya Tol, sebelum akhirnya dilanjutkan oleh Hutama Karya sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang ditugaskan oleh pemerintah.
Adjib Al Hakim mengungkapkan, beberapa pekerjaan utama yang telah diselesaikan meliputi pembangunan jalan tol sepanjang 31,8 km dari total 54,5 km, satu simpang susun dari total dua simpang susun yang direncanakan dan struktur pile slab sepanjang 5,8 km dari total 7,9 km.
“Termasuk jembatan Kramasan sepanjang 1,15 km dan jembatan Pendekat 1,08 km telah tuntas,” kata Adjib.
Dia juga menjelaskan, jalan tol ini menggunakan dua jenis perkerasan, yaitu rigid pavement (beton) untuk daya tahan tinggi dan flexible pavement (aspal hotmix) untuk kenyamanan berkendara. Persiapan pengaspalan diawali dengan uji material ketat guna memastikan kualitas sesuai standar jalan bebas hambatan dan Hutama Karya juga menjamin ketersediaan material agar pekerjaan berlangsung tanpa henti.
Pengaspalan tahap awal dimulai sejak Januari 2025, adapun 5 Februari lalu pengaspalan harian difokuskan pada Jalur B yang direncanakan sebagai akses mudik. Jalur A dialokasikan untuk lalu lintas kendaraan konstruksi guna menjaga kelancaran pekerjaan.
Selain itu, untuk mendukung arus mudik 2025, sejumlah langkah telah disiapkan untuk memastikan kenyamanan dan keamanan pemudik, termasuk penyesuaian di area transisi antara perkerasan rigid dan struktur pile slab guna menghindari potensi kecelakaan.
“Dengan strategi pengaspalan ini, pengguna jalan akan merasakan kenyamanan lebih karena permukaan aspal tahan cuaca. Jalan Tol Palembang-Betung Seksi 1-2 diharapkan dapat memangkas waktu tempuh Palembang ke Betung dari 3 jam menjadi hanya 1 jam,” jelas Adjib.
Hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang lebbig kuren 1.235 KM, termasuk ruas tol yang telah beroperasi maupun yang sedang dalam tahap konstruksi.
Ruas tol yang telah beroperasi penuh antara lain Tol Bakauheni -Terbanggi Besar (140 Km), Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (189 Km), Tol Palembang-Indralaya (22 Km), Tol Medan-Binjai (17 Km), Tol Pekanbaru-Dumai (132 Km), dan Tol Sigli Banda Aceh Seksi 2-6 (49 Km),
Kemudian Tol Binjai-Langsa Seksi Binjai-Tanjung Pura (38 Km), Tol Bengkulu-Taba Penanjung (17 Km), Tol Pekanbaru-Bangkinang (31 Km), Tol Bangkinang -XIII Koto Kampar (25 Km), Tol Indralaya-Prabumulih (64 Km), Tol Indrapura-Kisaran (48 Km) dan Tol Indrapura-Tebing Tinggi-Seberlawan-Sinaksak (74 Km).

0 comments