Kondisi NPI Alami Surplus di Akhir 2016

iVooxid, Jakarta - Bank Indonesia (BI) meyakini Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) sampai dengan akhir tahun 2016 akan tercatat surplus atau membaik bila dibandingd engan pencapaian NPL tahun lalu yang mengalami defisit.
Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara menjelaskan, sepanjang 2016 surplus neraca pembayaran diperkirakan mencapai sekitar USD10 miliar atau mengalami perbaikan jika dibandingkan dengan neraca pembayaran 2015 yang tercatat defisit USD1,1 miliar. "Neraca pembayaran secara keseluruhan kita surplus, mudah-mudahan surplus USD10 miliar. Tapi ini masih estimasi. Kalau bisa mencapai USD10 miliar kan suatu peningkatan yang signifikan," sebut Mirza di Jakarta, Jumat (23/12/2016).
Mirza mengatakan, salah satu faktor perbaikan neraca pembayaran Indonesia di 2016 ini lantaran dana repatriasi dari Amnesti Pajak (Tax Amnesty) yang semakin menggeliat hingga akhir tahun dan diperkirakan komitmennya mencapai Rp143 triliun bisa terealisasi.
"Tergantung dari Tax Amnesty akhir Desember masuk berapa banyak. Tapi memang belum masuk semua dari Rp143 triliun yang repatriasi itu. Ini juga akan mempengaruhi dari surplus neraca pembayaran akan berapa besar," terang Mirza
NPI cenderung positif di 2016. NPI pada triwulan III-2016 tercatat surplus, ditopang oleh menurunnya defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) dan meningkatnya surplus transaksi modal dan finansial. Surplus NPI tercatat pada triwulan III-2016 sebesar USD5,7 miliar, meningkat signifikan dibandingkan dengan surplus sebesar USD2,2 miliar pada triwulan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa keseimbangan eksternal perekonomian nasional membaik.[ava]

0 comments