Komitmen NFA Wujudkan Ketahanan Pangan Indonesia | IVoox Indonesia

May 3, 2025

Komitmen NFA Wujudkan Ketahanan Pangan Indonesia

-Resize_20221110_171934_4649
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi, pada "Talkshow Bapanas, Yes Or No, Telur dan Ketahanan Pangan" yang digelar pada pameran ILDEX Indonesia 2022 di ICE BSD, Tangerang (10/11). (Foto: Ist)

IVOOX.id, Tangerang - Bapanas berkomitmen untuk membuat tata kelola ekosistem pangan yang benar yaitu dengan hilirisasi.

Hal tersebut diungkapkan Arief Prasetyo Adi, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency (NFA) pada "Talkshow Bapanas, Yes Or No, Telur dan Ketahanan Pangan" yang digelar pada pameran ILDEX Indonesia 2022 di ICE BSD, Tangerang (10/11).

Arief mengatakan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang pangan harus bermitra dengan peternak baik layer maupun broiler, termasuk juga dengan PT. Berdikari Berdikari mendapatkan DOC (Day Old Chicks) sebesar 10 miliar di Blitar. "Kuncinya adalah harga di Kota Blitar yang dijadikan acuan, karena harga telur disana tetap stabil tidak pernah drop secara signifikan. Maka dalam hal ini hilirisasi menjadi sangat penting", ucap Arief.

Dirinya menambahkan, saat ini perlu dibangun cold room sebagai upaya penanggulangan stunting/rentang pangan di suatu wilayah, dimana ada lagi yangg perlu diperbaiki bersama, yaitu dengan melibatkan BUMN, program pemerintah offline dan online.

Plt. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Syailendra yang juga hadir sebagai pembicara menjelaskan, kondisi produksi telur di tahun 2022 ini surplus, namun tidak terlalu tinggi. menurutnya, Menteri Perdangangan telah mengedukasi masyarakat agar jangan lagi bicara tentang harga yang lama.

"Bapanas sudah buat daftar harga, dan masyarakat harus paham bahwa peternak juga berdarah- darah dalam mempertahankan harga murah dan peternak selalu rugi," ungkap Syailendra. Kementerian Perdagangan berkeinginan memberdayakan BUMN bidang pangan yang memiliki pengaruh luas, serta iklim para peternak harus kondusif.

Terkait masalah overstock, menurut Syailendra, perlu dilakukan evaluasi ulang namun untuk mengurangi stock bukan dengan langkah potong ayam. Bufferstock, memang tetap diperlukan, hingga 250.000 ton. "Harapan kita bersama ialah adanya kepastian, integrator dapat menata kembali hilirisasi, diperlukan pula peta posisi pusat produksi, dan coverage distribusi", tambah Syailendra.

Direktur Pengolahan Pemasaran Hasil Peternakan, Kementerian Pertanian, Tri Melasari mengatakan, walaupun kondisi sekarang ini surplus, tapi tetap perlu adanya cadangan. "Distribusi jangan sampai menyebabkan peternak di daerah tersebut jadi mati. Bapanas ada sebagai solusi hilirisasi, dan diharapkan seluruh Indonesia mendapat input yang merata,"ucap Mela.

Sementara itu, Direktur Utama PT. Berdikari, Harry Warganegara menuturkan, bahwa Berdikari adalah bagian dari ID FOOD yang bergerak di bidang peternakan ayam dan sapi, Berdikari bukanlah saingan para peternak melainkan mitra. "Berdikari tahun ini baru masuk di bidang layer dan masih belajar. Kami berharap dapat bermitra di hulu dan hilir. Dengan agenda akuisisi pabrik pakan di tahun 2023 berharap dapat bantuan ofensive market luar negeri," tutur Harry.

0 comments

    Leave a Reply