Komite Olimpiade Internasional Akan Bentuk Komite Urusan HAM

IVOOX.id, Tokyo - Komite Olimpiade Internasional (IOC) Sabtu (1/12), menyatakan akan membentuk sebuah komite untuk memberi saran kepada dewan eksekutif organisasi itu terkait masalah hak-hak asasi manusia (HAM)  di bidang olahraga, termasuk dalam penetapan persyaratan sebagai tuan rumah Olimpiade di masa depan.

Komite baru tersebut akan dipimpin oleh mantan komisioner UNCHR (badan di PBB yang menangani isu hak asasi manusia) Pangeran Zeid Ra'ad Al Hussein dari Jordania, dan komposisi keanggotannya akan diumumkan dalam sidang dewan eksekutif IOC Maret 2019.

Dalam pertemuan IOC dua hari di Tokyo, Presiden IOC Thomas Bach mengatakan bahwa semua kandidat tuan rumah Olimpiade setelah 2024 harus memenuhi persyaratan yang ketat terkait hak asasi manusia.

Bach menambahkan komite baru itu akan memberikan masukan kepada dewan eksekutif soal hak-hak transgender akhir tahun ini.

Pada 2016 IOC mengadopsi aturan yang membolehkan atlet transgender tampil di Olimpiade tanpa melalui persyaratan operasi ganti kelamin.

Hari pertama pertemuan di Tokyo tersebut didominasi oleh keputusan IOC yang membekukan semua persiapan cabang tinju Olimpiade Tokyo 2020 di tengah investigasi terhadap AIBA terkait masalah keuangan dan kredibilitas organisasi tinju dunia itu Namun Bach menegaskan bahwa prioritas utamanya adalah memastikan para atlet tidak menjadi korban.

“Kami ingin tinju tetap dipertandingkan di Tokyo, itulah mengapa kami akan bekerja keras demi para atlet," kata Bach, yang menolak menjelaskan alternatif apa dari IOC jika AIBA tidak mendapat dukungan untuk Olimpiade. (luthfi ardi)