Komisi VI DPR Setujui Tambahan Anggaran Kementerian Investasi Tahun Depan, Jadi Rp 889 Miliar

IVOOX.id – Komisi VI DPR RI menyetujui usulan tambahan anggaran Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjadi Rp 889 miliar. Rencananya penambahan anggaran tersebut bakal digunakan untuk program dukungan manajemen dan program penanaman modal.
"Komisi VI DPR Ri menyetujui usulan Kementerian Investasi/BKPM sebesar Rp 889.320.857.000 yang akan digunakan untuk Program Dukungan Manajemen dan Program Penanaman Modal," ujar Wakil Ketua Komisi VI DPR Sarmuji dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Kementerian Investasi/BKPM Selasa (11/6/2024).
Sementara itu berdasarkan Surat Bersama Menteri Keuangan dan Kementerian PPN/Bappenas pagu indikatif Kementerian Investasi/BKPM ditetapkan sebesar Rp 690 miliar. Anggaran itu digunakan untuk program penanaman modal sebesar Rp 331 miliar dan program dukungan manajemen sebesar Rp 359 miliar.
Dalam kesempatan itu, Sarmuji mengapresiasi terhadap realisasi penyerapan anggaran Kementerian Investasi tahun 2023 yang mencapai 97,14%. Karena itu, dia mendorong Kementerian Investasi untuk meningkatkan kinerja dan realisasi penyerapan anggaran di tahun 2024.
"Komisi VI DPR RI mengapresiasi realisasi penyerapan anggaran Kementerian Investasi tahun 2023 yang mencapai 97,14% serta mendorong Kementerian Investasi untuk meningkatkan kinerja dan realisasi penyerapan anggaran di tahun 2024," kata legislatir Partai Golkar.
Sebelumnya Menteri Investasi / Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia protes lantaran anggaran yang diberikan Menteri Keuangan untuk BKPM diturunkan, sementara target capaian investasi dinaikkan.
Menurut Bahlil capaian investasi yang ditargetkan sebesar Rp 1.850 triliun hingga Rp 1.900 triliun tidak sebanding dengan anggaran yang diberikan hanya sebesar Rp 690 miliar lebih.
"Bagaimana mungkin target investasi dinaikkan Rp 1.850 triliun anggarannya turun. Dari target Rp 1.400 triliun dengan anggaran Rp 1,2 triliun lebih sekarang dinaikkan (targetnya), tapi anggaran turun jadi Rp 690 miliar lebih ini saya bingung," ujar Bahlil dalam kesempatan tersebut.

0 comments