Komisi IV Sebut 4,1 Juta Ton Stok Bulog Belum Terdistribusi Jadi Penyebab Harga Beras Tinggi | IVoox Indonesia

July 22, 2025

Komisi IV Sebut 4,1 Juta Ton Stok Bulog Belum Terdistribusi Jadi Penyebab Harga Beras Tinggi

Harga beras kualitas medium di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Lebak
Harga beras kualitas medium di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Lebak, Banten, sejak sepekan terakhir ini relatif stabil, karena pasokan dari petani lokal melimpah.ANTARA/Ho-Disperindag

IVOOX.id – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman, mengungkapkan bahwa ketersediaan gabah di lapangan mengalami penurunan, sementara permintaan beras tetap tinggi. Hal ini diperparah oleh belum optimalnya distribusi cadangan Bulog sebesar 4,1 juta ton.

"Ketika produksi menurun dan distribusi stok belum maksimal, mekanisme pasar berjalan secara otomatis harga naik. Ini fakta yang kita temui langsung di lapangan,” ujar Alex.

Alex juga menyoroti kesulitan yang dihadapi pelaku penggilingan swasta. Saat ini mereka harus membeli gabah dengan harga sekitar Rp 7.400 hingga Rp 7.500 per kilogram, namun di sisi lain dibatasi oleh Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras medium sebesar Rp 12.500 per kilogram. Situasi ini membuat penggilingan kesulitan memproduksi beras tanpa mengalami kerugian.

Politikus dari Fraksi PDI Perjuangan itu menegaskan bahwa HET seharusnya digunakan sebagai acuan intervensi harga oleh pemerintah, bukan sebagai dasar pemberian sanksi pidana kepada pengusaha yang terdesak oleh biaya produksi tinggi.

“HET harus menjadi referensi untuk intervensi pasar, seperti operasi pasar atau kebijakan distribusi yang tepat. Bukan menjadi ancaman hukum bagi pelaku usaha yang sudah terjepit di antara harga input dan harga jual,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa temuan dari kunjungan ini akan dibawa dalam rapat Panja dan dibahas lebih lanjut di Komisi IV untuk dirumuskan menjadi rekomendasi kepada pemerintah. Menurutnya, seluruh kebijakan yang diambil harus mempertimbangkan keberlangsungan petani, penggilingan, serta menjaga akses pangan masyarakat.

“Kami akan terus mengawal isu ini agar kebijakan yang diambil benar-benar berpihak pada petani, pelaku usaha penggilingan, dan tentu saja masyarakat sebagai konsumen,” kata Alex.

Tim Panitia Kerja (Panja) Penyerapan Gabah dan Jagung dari Komisi IV DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Kediri, Jawa Timur, pada Jumat (11/7/2025), untuk memantau langsung kondisi terkini terkait ketersediaan dan harga gabah di tengah masyarakat.

0 comments

    Leave a Reply