Knesset Beri Otoritas Netanyahu Nyatakan Perang Di "Situasi Ekstrem"

IVOOX.id, Tel Aviv - Parlemen Israel, Knesset, menyetujui undang-undang yang memungkinkan perdana menteri menyatakan perang dalam "situasi ekstrem". Dengan persetujuan itu, perdana menteri hanya membutuhkan persetujuan menteri pertahanan untuk menyatakan perang.

Harian Haaretz memberitakan, Selasa (1/5), persetujuan parlemen didapat Senin kemarin lewat pemungutan suara. PM Benjamin Netanyahu mengajukan permintaan otoritas itu pagi harinya, namun ditolak oleh Komite Luar Negeri dan Pertahanan, Konstitusi, Undang-undang, dan Keadilan. Lalu, permintaan itu diajukan ke paripurna yang kemudian melakukan voting.

Sebelum voting, Netanyahu mengklaim intelijen Israel memiliki informasi rahasia soal program nuklir Iran, yang ia sebut Teheran telah berdusta dan tetap melakukan pengembangan nuklir meski ada kesepakatan dengan Barat.

Israel selalu merasa terancam dengan Iran dan terus mendorong AS menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran yang dicapai Barat saat AS di bawah Barack Obama pada 2015. Eropa meminta AS tetap pada kesepakatan itu, dan Presiden Donald Trump punya waktu hingga 12 Mei untuk menentukan sikap.

Teheran sendiri mengancam akan melanjutkan pengayaan uranium jika AS ingkar janji dari kesepakatan dan kembali menerapkan sanksi ekonomi.