KLHK Siap Hadapi Kenaikan Suhu Udara Panas dan Antisipasi Karhutla

IVOOX.id, Jakarta - Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Raffles Brotestes Panjaitan mengatakan naiknya suhu udara panas akan memengaruhi terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Hal tersebut sering terjadi di tahun-tahun sebelumnya di berbagai daerah terutama di daerah yang memiliki lahan gambut.
"Iya tentu memengaruhi. Kalau melihat tren yang sudah-sudah pasti ada dampaknya, namun forecasting terhadap iklim ini tiap tahun, dekade, terjadi perubahan-perubahan," ujar Raffles, Senin (1/7).
Dalam menghadapi naiknya suhu udara panas, KLHK terus meningkatkan sistem informasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Darkarhutla) sehingga menghasilkan tim kerja dan sistem yang tanggap terhadap kebakaran hutan dan lahan yang selama ini dilakukan.
"Tentunya kami sudah siap menghadapinya dan yang harus kita siasati dalam dalkarhutla-nya adalah meningkatkan system prevention dengan pelibatan semua stakeholder hingga di tingkat tapak atau desa," ucapnya.
Sebelumnya Deputi Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Herizal mengatakan rata-rata wilayah daratan Indonesia akan lebih panas 0,2 derajat hingga 0,3 derajat Celcius pada 2020-2030 bila dibandingkan rata-rata suhu udara pada 2005--2015. Berdasarkan hasil simulasi proyeksi iklim multimodel menggunakan skenario RCP4.5, suhu udara akan lebih panas pada 2020-2030.

0 comments