KLHK Bangun IPAL Domestik dan Pengolahan Air Wudhu di Lingkungan Masjid Istiqlal | IVoox Indonesia

May 3, 2025

KLHK Bangun IPAL Domestik dan Pengolahan Air Wudhu di Lingkungan Masjid Istiqlal

KLHK-Bangun-IPAL-Domestik-dan-Pengolahan-Air-Wudhu-di-Lingkungan-Masjid-Istiqlal-doc.bangun-IPAL-ivoox.id_

IVOOX.id, Jakarta - KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) melalui Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) melakukan upaya pengendalian pencemaran air di lingkungan Masjid Istiqlal Jakarta. Upaya tersebut dilakukan melalui pembangunan dan pengoperasian sistem pemantauan kualitas air secara terus menerus dan online (ONLIMO), pembagunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Domestik, dan Recyle Air Limbah Wudhu; serta pembangunan Kanal Plaza dan Wetland.


"Beberapa manfaat yang kita peroleh dari pengelolaan air limbah di lingkungan Masjid Istiqlal ini adalah manfaat lingkungan berupa penurunan beban pencemaran air dan perbaikan kualitas air serta peningkatan lahan terbuka hijau; manfaat sosial berupa tersedianya fasilitas informasi, pendidikan dan interaksi sosial masyarakat, serta manfaat ekonomi berupa meningkatnya ketersediaan air bersih serta pengurangan biaya pemakaian air bersih," ujar Menteri LHK Siti Nurbaya saat meresmikan penggunaan sejumlah instalasi tersebut di kompleks Masjid Istiqlal di Jakarta, (23/6).


Pembangunan sarana pengendalian pencemaran air dilatarbelakangi oleh kualitas air Sungai Ciliwung yang sangat memprihatinkan, tuntutan penurunan beban pencemaran air sungai dan air tanah, tuntutan pengelolaan air bersih dan limbah secara efektif, efisien dan berwawasan lingkungan, serta makin tingginya kebutuhan air bersih di Masjid Istiqlal.


Oleh karena itu, inovasi dalam hal penyediaan sumber air baku telah menjadi perhatian yang penting. Salah satu alternatif yang banyak mendapat perhatian di banyak negara di dunia adalah menggunakan daur ulang air limbah, khususnya air limbah perkotaan (municipal waste) sebagai salat satu sumber air baku untuk penyediaan air bersih.


Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, M.R. Karliansyah dalam laporannya menyampaikan pembangunan sistem pemantauan kualitas air ”ONLIMO” (Online Monitoring) dilakukan pada tahun 2015 dan pengoperasiannya berlangsung sampai sekarang.


"Sistem pemantauan kualitas air ONLIMO dimaksudkan untuk memantau kualitas air Sungai Ciliwung di ruas Masjid Istiqlal secara terus menerus dan real time/online," ujar Karliansyah.


Ada tiga kegiatan utama yang diterapkan di kompleks Masjid Istiqlal tersebut, yaitu pembangunan IPAL domestik, dengan kapasitas terpasang sebesar 96 m3/hari untuk memenuhi baku mutu air bersih, dan mampu mengolah air limbah dari 8.000 jamaah per hari.


Selanjutnya, penerapan teknologi Wetland dan nano bubble generator di kolam air mancur Masjid Istiqlal untuk meningkatkan kualitas air kolam tersebut.


Sementara itu, pembangunan Kanal Plaza dimaksudkan sebagai ruang rekreasi lingkungan Masjid Istiqlal dan sebagai display atau bioindikator dari air hasil pengolahan IPAL domestik, serta berfungsi untuk meningkatan kualitas ruang terbuka di kawasan Masjid Istiqlal.


“Ketiga kegiatan tadi diperlukan untuk menjadikan Masjid Istiqlal dan lingkungan sekitarnya sebagai kawasan yang bersih, indah dan berwawasan lingkungan, mengingat selama ini Masjid Istiqlal bukan hanya menjadi tempat ibadah bagi umat Islam saja, akan tetapi juga menjadi tujuan wisata dalam dan luar negeri. Banyak pemimpin dunia yang sedang melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia, menyempatkan waktu untuk berkunjung ke Masjid Istiqlal," jelas Karliansyah.


Turut hadir dalam acara tersebut Sekretaris Jenderal KLHK Bambang Hendroyono, Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal beserta seluruh jajaran, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan anggota Pramuka Satuan Karya (Saka) Kalpataru dan Saka Wanabakti dari Kwartir Cabang Jakarta Barat.

0 comments

    Leave a Reply