KKP Siapkan Anggaran Rp 2,2 Triliun untuk Bangun 100 Kampung Nelayan Merah Putih di 2025

IVOOX.id – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan anggaran sebesar Rp 2,2 triliun untuk membangun 100 Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) pada tahun 2025. Program ini bertujuan mendorong produktivitas masyarakat pesisir dan membangun kawasan nelayan yang lebih tertata dan modern.
Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya, Triyan Yundanda menyampaikan bahwa kebutuhan anggaran per kampung diperkirakan mencapai Rp 22 miliar. Jika dikalikan 100 lokasi, total kebutuhan anggaran mencapai Rp 2,2 triliun.
"Perkampungan ini anggarannya sekitar Rp 22 miliar per unit. Jadi kalau 100 kampung, totalnya sekitar Rp 2,2 triliun," ujar Triyan di Kantor KKP, Senin (16/6/2025).
Anggaran tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). KKP sebelumnya telah mengajukan tambahan anggaran (ABT) kepada Kementerian Keuangan dan telah mendapat persetujuan untuk implementasi program tahun ini.
Selain dari APBN, pemerintah juga mendorong keterlibatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan sektor swasta melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk mendukung pembangunan di sejumlah lokasi Kampung Nelayan Merah Putih.
“Saya pribadi ingin agar CSR BUMN juga digerakkan untuk mendukung kampung-kampung nelayan ini,” katanya.
KKP juga membuka peluang kerja sama dengan kementerian dan lembaga lain, mengingat anggaran yang dimiliki baru mencukupi untuk pembangunan fisik. Sementara untuk kegiatan lain seperti pemberdayaan, pelatihan, atau penguatan kelembagaan, dibutuhkan sinergi lintas sektor.
Melalui program ini, KKP akan membangun berbagai fasilitas seperti dermaga, balai pelatihan, gudang beku, pabrik es, tempat pelelangan ikan, menara pandang, sentra kuliner, drainase, instalasi pengolahan air limbah (IPAL), hingga gedung perkantoran.
Targetkan 100 Kampung Nelayan Merah Putih Rampung Empat Bulan
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan pembangunan 100 Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) selesai dalam waktu empat bulan. Target ini merupakan bagian dari percepatan pelaksanaan program pengembangan kawasan pesisir yang lebih modern dan produktif.
Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya KKP, Trian Yunanda, menjelaskan bahwa pembangunan KNMP di Desa Samber Binyeri, Kabupaten Biak Numfor, Papua, menjadi model yang dijadikan acuan. Proyek di sana menghabiskan anggaran sekitar Rp 20 miliar dan selesai dalam waktu tiga bulan.
"Di Biak, kami membangun Kampung Nelayan Modern dengan dana Rp 20 miliar dan dapat diselesaikan dalam tiga bulan. Ini menjadi patokan anggaran dan waktu pengerjaan per lokasi," ujar Trian saat acara Morning Sea Kampung Nelayan Modern di kantor KKP, Jakarta Pusat, Senin (16/6/2025).
Trian menyebut bahwa meskipun target tersebut ambisius, penyelesaiannya memungkinkan jika diawali dengan perencanaan yang matang. Tantangan utama, menurutnya, adalah keterbatasan waktu, namun upaya percepatan akan didorong melalui kerja simultan di berbagai lokasi.
Dalam waktu dekat, KKP akan mengundang Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) dari sejumlah daerah yang menjadi kandidat lokasi KNMP. Langkah ini dilakukan untuk memastikan kesiapan lahan, kesesuaian desain, serta aspek sosial dan ekonomi setempat.
"Kalau semua proses dijalankan secara paralel, termasuk tahap pra-desain, maka 100 lokasi bisa kita kejar dalam empat bulan," kata Trian.
Program Kampung Nelayan Merah Putih dirancang untuk meningkatkan produktivitas dan kemandirian masyarakat pesisir melalui penyediaan infrastruktur modern dan pendampingan berkelanjutan dari hulu ke hilir.

0 comments