KKP Sebut Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih Fokus pada Keberlanjutan dan Kesejahteraan

IVOOX.id – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan bahwa pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) akan mengedepankan prinsip keberlanjutan, bukan sekadar pembangunan fisik. Targetnya, sebanyak 1.100 kampung nelayan akan dibangun hingga tahun 2027, yang mencakup penguatan infrastruktur, produktivitas usaha perikanan, dan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Humas dan Komunikasi Publik, Doni Ismanto Darwin, menekankan bahwa proyek KNMP tidak hanya menyangkut pembangunan fisik, tetapi menciptakan ekosistem ekonomi berkelanjutan yang mampu mengangkat kehidupan masyarakat pesisir secara menyeluruh.
“Program ini bukan sekadar soal bangunannya, tapi bagaimana dampaknya bagi pertumbuhan ekonomi nelayan dan keberlangsungan usahanya,” ujarnya dalam talkshow Morning Sea di kantor KKP, Jakarta Pusat, Senin (16/6/2025).
Doni mengungkapkan bahwa hingga saat ini, KKP telah menerima 910 proposal dari berbagai daerah yang mengajukan diri sebagai lokasi program KNMP. Setiap usulan kini sedang dikaji secara menyeluruh, termasuk potensi ekonomi, kesiapan masyarakat, hingga status kepemilikan lahan yang menjadi lokasi pembangunan.
Dalam acara yang sama, Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya, Trian Yunanda, menyatakan bahwa pemerintah akan memulai tahap awal pembangunan di 100 kampung yang paling siap. Salah satu tantangan utama, menurutnya, adalah kepastian hukum atas lahan yang diusulkan. Banyak daerah mengajukan proposal, tetapi masih memiliki persoalan status lahan yang belum tuntas.
“Kalau lahannya belum clear, tidak mungkin kita membangun di atas dasar yang tidak jelas,” ujar Trian.
Program KNMP tahun 2025 akan menyasar 100 kampung nelayan dan budidaya, dengan sisanya sebanyak 1.000 kampung akan dikembangkan pada 2026–2027. Nantinya, pengelolaan KNMP akan melibatkan koperasi nelayan agar usaha yang terbentuk bisa berkelanjutan secara ekonomi.
Pendekatan pembangunan KNMP mencakup pendampingan sosial, pelatihan, dan integrasi usaha perikanan dari hulu ke hilir. Ribuan penyuluh perikanan juga akan dikerahkan untuk mendampingi langsung para pelaku usaha di kampung-kampung tersebut.
“Kami ingin tumbuh bersama masyarakat, memastikan struktur komunitas lokal dapat mandiri dari usaha yang dikembangkan,” kata Trian.
Program ini mendapat dukungan dari berbagai pihak. Salah satunya, PT Pertamina Patra Niaga, yang menyatakan siap membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) di lokasi-lokasi KNMP. Eko Ricky Susanto, VP Retail Fuel Sales PT Pertamina Patra, menyebutkan bahwa selama memenuhi syarat dan prinsip keekonomian, pihaknya siap membantu penyediaan BBM bersubsidi secara berkelanjutan.
“Yang penting mitra yang mengelola SPBN seperti koperasi punya kemampuan secara bisnis agar tetap bertahan, dan tentu harus sesuai aturan,” ujarnya.

0 comments