KKP Sebut Dua Sentra Garam di Aceh Rusak Akibat Banjir Bandang, Pemulihan Menunggu Perhitungan Kerugian

IVOOX.id – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan bahwa dua sentra garam di Provinsi Aceh mengalami kerusakan akibat banjir bandang yang melanda wilayah Sumatra pada akhir November 2025. Informasi tersebut disampaikan oleh Direktur Sumber Daya Kelautan Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan KKP, Frista Yorhanita, dalam konferensi pers Program Strategis Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan di kantor KKP, Jakarta, Kamis, (4/12/2025).
Frista menjelaskan bahwa kerusakan terjadi di dua lokasi, yakni Kabupaten Pidie dan Aceh Jaya. “Kami baru terima laporan dari daerah, dari dinas, itu memang ada dua sentra garam di Pidie maupun Aceh Jaya dan dua-duanya terdampak,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa laporan terbaru dari daerah masih terus dikumpulkan untuk mendapatkan gambaran utuh mengenai dampak banjir terhadap sektor pergaraman di Aceh.
Ia memastikan bahwa wilayah Sumatera Utara dan Sumatera Barat tidak terdampak kerusakan tambak garam karena kedua daerah tersebut memang tidak memiliki tambak garam. “Memang tambak garam itu hanya mayoritas ada di Aceh, kalau di Sumatera lainnya tidak ada,” katanya. Hingga saat ini, KKP belum dapat menyampaikan nilai kerugian akibat kerusakan dua sentra tersebut. “Belum kami hitung karena, kan, kami terima laporan juga baru kemarin, ya. Jadi, nanti mungkin teman-teman dinas akan kami minta menghitung luasan dan total kerugiannya berapa,” ujarnya.
Frista menyebut bahwa proses pemulihan tambak garam diyakini tidak akan memakan waktu lama, dengan catatan anggaran tersedia dan dapat segera dialokasikan. “Kalau perbaikannya, sih, saya pikir enggak lama, ya. Kalau anggaran tersedia, perbaikan bisa cepat kami lakukan,” katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP, Pung Nugroho Sasono, atau Ipunk, turut menyoroti dampak banjir terhadap tambak udang di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Berdasarkan laporan lapangan, banyak tambak udang mengalami kerusakan serius akibat tergenang lumpur. “Kami ketahui bersama banyak tambak (terkena dampak banjir) dan itu rata semuanya,” kata Ipunk dalam acara Pelepasan Ekspor Udang Bebas Cesium-137 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu, 3 Desember.
Saat diminta merinci berapa banyak petambak yang terdampak, Ipunk belum dapat memastikan jumlahnya karena data tersebut berada di Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Namun, ia mengakui dampak banjir terhadap tambak udang cukup signifikan. “Itu datanya di (Direktorat Jenderal Perikanan) Budidaya. Kemarin banyak, sih. Kan, ini (tambak udang) lumpur-lumpur semua,” ujarnya.


0 comments