KKP Luncurkan Penangkapan Ikan Terukur Pertama di Tual

IVOOX.id – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meluncurkan modelling Penangkapan Ikan Terukur (PIT) pertama di Indonesia pada Minggu (2/6/2024). Peluncuran tersebut ditandai dengan penandatanganan kerja sama bisnis hulu hilir perikanan tangkap dan penangkapan ikan terukur bersama antara Menteri kelautan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, PT Samudera Indo Sejahtera, dan kelompok nelayan di Kota Tual, Maluku.
Trenggono mengatakan, PIT menjadi salah satu langkah industri perikanan Indonesia untuk mengedepankan keberlanjutan dan budidaya. Termasuk cara penangkapan ikan yang lebih teratur dan tidak sembrono yang dapat menurunkan kualitas produk ikan.
"Jadi inilah salah satu jawabannya, penangkapan terukur itu adalah untuk memberikan keyakinan kepada market di dunia juga bahwa ikan ditangkap dengan cara yang lebih manusiawi lebih baik. Dan ikan yang lebih bisa dideteksi bawah ini dari mana, jenisnya seperti apa, peralatan tangkap seperti apa, dan lebih efisien," kata Trenggono dikutip dari tayangan YouTube Kementerian KP, Minggu (2/6/2024).
Selain itu kata dia, melalui modelling PIT ini nantinya akan menghasilkan produksi dan pengolahan ikan yang lebih efisien dan mengurangi ongkos produksi.
"Terus kalau ada pertanyaan yang sering ditanyakan ke saya oleh nelayan atau pelaku industri di Pantura, 'Pak kalau di Jawa butuh ikan gimana?' Ya dikirim aja, dia beli dari Ambon atau dari Tual atau dibeli dari Benjina dikirim ke Jawa. Akan jauh lebih efisien dibandingkan dengan kapalnya dari Jawa nangkap sini balik lagi, ongkosnya sudah double sehingga tidak efisien," ujarnya.
Trenggono mengatakan, pengembangan modeling PIT ini akan dimulai di dua wilayah Zona 3 perikanan yakni Kota Tual dan Kepulauan Aru di Provinsi Maluku. Ia berharap modelling PIT tersebut dapat memberikan peluang lebih besar bagi Indonesia untuk menembus pasar ikan Internasional, terutama ekspor produk perikanan ke Eropa.
"Sampai hari ini kita belum mampu dan belum bisa berhasil ekspor produk perikanan kita ke Eropa. Salah satu yang saya dapatkan informasi kenapa itu terjadi, dia cuman jawab cara penangkapan kalian masih barbar," katanya.

0 comments