Kisah Hasan Latief dan Keseriusannya di Dunia Afiliasi | IVoox Indonesia

June 22, 2025

Kisah Hasan Latief dan Keseriusannya di Dunia Afiliasi

Hasan dalam proses pembuatan konten afiliasi sebagai LazAffiliate
Hasan dalam proses pembuatan konten afiliasi sebagai LazAffiliate. IVOOX.id/doc Lazada

IVOOX.id – Hasan Abdurrahman Latief, seorang pemuda asal Bandung, adalah salah satu yang melihat peluang mencari cuan di dunia afiliasi. Ia memulai perjalanannya pada 2021 saat bergabung dengan sebuah agensi pemasaran digital. Saat itu, ia hanya menjadi talent livestreaming yang sesekali diminta mempromosikan produk. Tapi dari situ, ketertarikannya terhadap dunia afiliasi tumbuh.

Semakin banyak belajar, semakin Hasan merasa ini bukan sekadar pekerjaan sampingan. Ia lalu mendaftar sebagai mitra afiliasi Lazada melalui program LazAffiliate dan dari sanalah cerita seriusnya dimulai.

Kini, Hasan tidak hanya mendapatkan penghasilan tetap yang mencapai puluhan juta per bulan. Ia juga mempekerjakan tujuh orang untuk membantu produksi kontennya. Kakak dan adiknya bahkan ikut bergabung menjadi mitra afiliasi. Mereka kerap patungan beli produk, lalu mengulasnya secara bergiliran.

“Dulu cuma iseng-iseng isi waktu, tapi ternyata hasilnya luar biasa. Sekarang saya punya tim sendiri, kami brainstorming bareng untuk bikin konten yang kreatif dan relevan buat follower,” ujar Hasan dalam keterangan resmi yang diterima ivoox.id Minggu (15/6/2025).

Program LazAffiliate sendiri memang dirancang inklusif. Tidak terbatas pada influencer besar, siapa pun bisa bergabung bahkan pembeli biasa yang gemar berbagi rekomendasi produk. Setiap transaksi yang terjadi lewat tautan yang dibagikan mitra akan menghasilkan komisi, bahkan meskipun pembelian terjadi beberapa hari setelah klik pertama.

Hasan pun mulai menata mimpi yang lebih besar. Ia sedang menempuh pendidikan pascasarjana dan membangun kantor tiga lantai dari hasil tabungan afiliasi. Tujuannya: membangun agensi pemasaran digital yang bisa memberdayakan lebih banyak anak muda di sekitarnya.

Strategi Hasan Jadi Mitra Afiliasi Andal

Menurut Hasan, kesuksesan di dunia afiliasi tidak datang begitu saja. Ada strategi yang ia terapkan secara konsisten.

Pertama, soal jadwal konten. “Rutin bikin konten itu penting. Tapi bukan asal rutin, harus pas momennya. Misalnya mau masuk tahun ajaran baru, saya fokus bikin konten soal perlengkapan sekolah, karena itu pasti menarik buat ibu-ibu yang follow saya.”

Kedua, ia mengandalkan teknologi. Aplikasi berbasis AI ia gunakan untuk menyusun caption, menyesuaikan tone warna visual, sampai ide kreatif untuk video. “Sekarang banyak tools AI yang membantu banget buat bikin konten makin menarik.”

Ketiga, ia dan timnya sering tampil langsung memperagakan produk yang dipromosikan. Tujuannya simpel: supaya penonton bisa membayangkan sendiri seperti apa produk tersebut saat digunakan. “Kalau kita pakai langsung, terus sambil kasih tahu detail ukuran, bahan, atau kesan pribadi kita, itu bikin penonton lebih yakin. Dan biasanya, itu yang bikin mereka akhirnya beli,” kata Hasan.

Lazada sendiri menunjukkan komitmen besar dalam mendukung ekosistem afiliasi. Melalui investasi senilai Rp 1,6 triliun, Lazada memperbarui program LazAffiliate dengan berbagai fitur dan skema komisi baru yang lebih menarik. Mulai dari tautan yang aktif hingga seminggu, komisi yang tetap bisa didapat meski belum ada transaksi, hingga pelatihan rutin untuk membantu para mitra terus berkembang.

“Talenta adalah fondasi pertumbuhan ekonomi digital,” ujar Esa Putra, Head of Affiliates Lazada Indonesia. “Kami ingin para mitra affiliate bisa berkembang berkelanjutan bersama ekosistem kami.”

Hasan sendiri menjadi salah satu wajah keberhasilan program ini. Ia termasuk mitra yang diundang ke acara Lazada Affiliates Southeast Asia Awards 2025 di Bangkok, Thailand, dan menerima penghargaan atas kontribusinya.

“Bergabung di LazAffiliate adalah salah satu keputusan terbaik saya. Saya belajar banyak, bisa punya penghasilan, dan yang paling penting, bisa ikut memberdayakan orang-orang di sekitar saya,” ucap Hasan.

Mimpinya kini makin dekat jadi nyata: punya agensi sendiri yang dibangun dari bawah, berbasis passion, dan didorong oleh semangat digital.

0 comments

    Leave a Reply