May 7, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Kinerja Emiten Siap Pacu Kenaikan Harga Saham

IVOOX.id, Jakarta - Memulai perdagangan pada awal pekan ini, Senin (19/2/2018), laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan konsolidasi. Aksi jual investor asing masih menjadi beban untuk kenaikan.

Selain itu beberapa data dalam negeri juga cenderung negatif. “Akan tetapi, dengan redanya sentimen negatif dari luar menjadi pendorong untuk kinerja IHSG yang lebih baik,” kata David Sutyanto, Kepala Riset Ekuator Swarna Sekuritas, di Jakarta, Senin (19/2/2018).

IHSG diperkirakan akan bergerak pada rentang 6.550 hingga 6.630. “Pelaku pasar akan mencermati sentimen rilis data laporan keuangan yang berpotensi membawa sejumlah saham bergerak positif,” ujarnya.

IHSG pada akhir pekan lalu ditutup koreksi tipis 2,819 poin (0,04%) di 6591,582. Pelemahan IHSG dipicu negatifnya pergerakan 5 sektor saham. Posisi tertinggi yang sempat dicatatkan IHSG berada di 6.624,627 dan terendah di 6.583,187.

Perdagangan saham hari ini terpantau moderat dengan frekuensi perdagangan saham 325.872 kali transaksi sebanyak 11,6 miliar lembar saham senilai Rp7,4 triliun. Sebanyak 183 saham menguat, 156 saham melemah dan 135 saham stagnan.

Selama sepekan asing mencatatkan penjualan bersih hingga Rp1,53 triliun. Hal ini mencerminkan bahwa investor asing masihg terus mencatatkan penjualan bersih. Jika dihitung, asing telah mencatatkan penjualan bersih Rp6,89 triliun sejak awal tahun.

Selama sepekan IHSG berhasil rebound 1,32% setelah pekan sebelumnya koreksi 1,86%. Koreksi IHSG akhir pekan lalu turut disebabkan sentimen dari rilis data neraca perdagangan Januari 2018. Ekspor Januari 2018 US$14,46 miliar. Angka ini turun 2,81% (mom) namun Naik 7,86% (yoy) dan impor Januari 2018 sebesar US$15,13 miliar alias naik 0,26% (mom) dan naik 26,44% (yoy).

Akibatnya, Neraca Perdagangan Indonesia Januari 2018 defisit US$670 juta. Selain itu Bank Indonesia (BI) lagi-lagi menahan suku bunga acuan. BI 7 Days Reverse Repo Rate sekarang tetap di level 4,25% dan berlaku efektif pada 19 Februari 2018.

Penutupan perdagangan akhir pekan lalu, Wall Street berakhir menguat di mana Dow Jones Industrial Average naik tipis 0,08% ke 25.219,38. Indesk S&P 500 naik tipis 0,04% ke 2.732,22. Sedangkan Nasdaq turun 0,23% ke 7,239,46.

Secara mingguan, tiga indeks saham utama Wall Street masih menguat. Dow Jones dan S&P naik 4,3%. Ini adalah kenaikan mingguan terbaik sejak 2016 dan 2013. Sentimen negatif terhadap inflasi AS mereda.

Secara bulanan, inflasi AS pada Januari 2018 naik 0,5% dibandingkan Desember 2017. Sementara inflasi tahunan AS naik 2,1% dibandingkan Januari 2017. Meski begitu, data penjualan ritel AS justru turun 0,3% dibandingkan bulan Desember tahun lalu.

“Padahal, jika data tersebut positif bukan tidak mungkin nilai inflasi AS semakin meroket sehingga The Federal Reserve berpotensi menaikan suku bunga acuan AS mencapai 4 kali,” imbuhnya. (jaw)

0 comments

    Leave a Reply