Ketiga Kali Bunuh Orang, Miliarder Kanada Tembak Ayahnya Saat Tidur | IVoox Indonesia

June 26, 2025

Ketiga Kali Bunuh Orang, Miliarder Kanada Tembak Ayahnya Saat Tidur

Ketiga Kali Bunuh Orang, Miliarder Kanada Tembak Ayahnya Saat Tidur

IVOOX.id, Jakarta - Miliarder Kanada, Dellen Millard, dihukum karena membunuh ayahnya sendiri, yang awalnya diduga tewas akibat bunuh diri. Millard menangis saat mendengar hakim menyatakan dia bersalah karena membunuh ayahnya, Wayne Millard.

Millard saat ini menjalani dua vonis seumur hidup atas pembunuhan Laura Babcock dan Tim Bosma. Dia mewarisi kekayaan keluarga setelah ayahnya ditemukan tertembak di kepala.

Insiden itu terjadi pada 2012 dan awalnya diduga sebagai kasus bunuh diri. Namun pada Senin (25/9/2018), hakim Pengadilan Tinggi Ontario menyatakan Millard bersalah karena menembak ayahnya saat sedang tidur.

Kepada polisi, Millard menyebut ayahnya depresi dan alkoholik.

"Dia membawa kesedihan besar bersamanya sepanjang hidup yang tidak pernah saya ketahui, dia tidak pernah ingin berbagi itu dengan saya," katanya, sehari setelah ayahnya meninggal.

Namun karyawan di MillardAir, perusahaan penerbangan keluarga, mengatakan ada ketegangan antara Millard dan ayahnya.

Enam bulan kemudian, hilangnya Tim Bosma memicu serangkaian penyelidikan yang akhirnya menyebabkan Millard dituduh melakukan tiga pembunuhan.

Bosma akan menjual kendaraannya saat Millard menanggapi lewat iklan online. Millard dan temannya, Mark Smich, bertemu Bosma di rumah keluarganya di luar Hamilton, Ontario.

Ketiganya pun pergi bersaama saat Millard akan melakukan test drive pada Mei 2013. Namun setelah itu, Bosma tak pernah terlihat lagi.

"Itu hanya truk, truk bodoh," kata istri Bosma, sebelum penangkapan Smich dan Millard.

Truk Bosma akhirnya ditemukan oleh polisi di sebuah properti milik ibu Millard. Tak lama Millar dan Smich menjadi tersangka utama dalam pembunuhan Bosma.

Truk itu sudah dibongkar, namun sisa-sisa tembakan dan jejak-jejak darah ditemukan di dalamnya.

Polisi juga mulai menggali masa lalu Millard, kematian ayahnya, dan menghilangnya mantan kekasihnya, Laura Babcock, di tahun sebelumnya.

Tiga bulan sebelum kematian ayahnya, Babcock hilang. Akhirnya, polisi mengetahui Millard terlibat cinta segitiga dengan Babock dan kekasih lain. Namun Millard berjanji meninggalkan perempan tersebut.

Jasad Babcock tak pernah ditemukan. Namun tak lama setelah Babcock menghilang, Millard membeli sebuah insinerator. Insinertor merupakan alat pembakar sampah yang dioperasikan dengan menggunakan teknologi pada suhu tertentu, sehingga sampah dapat terbakar habis.

Polisi tidak pernah bisa mengidentifikasi jenazah Babcock dan Bosma, namun diyakini keduanya ditembak dan tubuh mereka dibakar.

Millard dan Smich ditemukan bersalah atas pembunuhan Bosma pada 2016. Mereka juga dinyatakan bersalah membunuh Babcock pada 2017.

Polisi kemudian mulai memeriksa kembali dugaan bunuh diri Wayne Millard. Jaksa menuduh Millard ingin membunuh ayahnya untuk melindungi warisannya, yang digunakan untuk membiayai bisnis penerbangan baru.

Millard mengaku berada di rumah Smich pada malam kematian ayahnya. Namun lewat catatan telepon, terungkap dia melakukan perjalanan kembali ke rumah ayahnya pada dini hari.

Senapan yang dibeli Millard secara ilegal juga ditemukan di sebelah ayahnya dengan DNA Millard.

Namun, Smich tidak dituntut atas kematian ayah Millard.

0 comments

    Leave a Reply