Kerusakan Akibat Badai Harvey Tidak Parah, Harga Minyak Mentah Naik Tipis

iVOOXid, New York – Harga minyak mentah di pasar global New York, Amerika Serikat (AS), pada Senin (04/09/2017) petang atau Selasa (05/09/2017) pagi Waktu Indonesia bagian Barat ditutup naik tipis. Itu karena kerusakan yang diakibatkan oleh badai Harvey beberapa waktu lalu tidak separah seperti yang diprediksi sebelumnya.
Menurut laporan Reuters dari New York, Selasa (05/09/17) pagi, pada penutupan perdagangan di New York tadi pagi, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 8 sen menjadi US$47,37 per barel seiring dengan pemulihan permintaan negeri Paman Sam tersebut pasca terjadinya pengurangan kegiatan kilang minyak sejak badai Harvey menghantam AS pada 25 Agustus 2017.
Sedangkan harga minyak mentah Brent ditutup turun 41 sen menjadi US$52,34 per barel. Hal itu disebabkan karena sebagian pelaku pasar mengalihkan investasinya dari pasar minyak mentah ke berbagai aset yang dianggap lebih aman, seperti emas, menyusul terjadinya uji coba nuklir Korea Utara.
Sementara itu, harga bensin turun ke level sebelum badai Harvey karena kilang dan jaringan pipa di Gulf Coast mulai kembali beraktivitas sehingga mengurangi kekhawatiran pasokan. Kontrak berjangka bensin NYMEX RBc1 turun 3,28% menjadi US$1,6906 per galon. Itu setara dengan level harga terakhir yang terlihat pada 25 Agustus 2017.
Kerusakan yang diakibatkan oleh badai Harvey terhadap berbagai infrastruktur minyak di Gulf Coast tampak tidak begitu parah dibanding yang diperkirakan sebelumnya. Berbagai kilang utama, yang mengubah minyak mentah menjadi produk olahan seperti bensin dan bahan bakar jet, terus melanjutkan operasinya secara bertahap.
Colonial Pipeline, sebuah penyulingan minyak mentah AS, telah kembali memulai kegiatan penyulingan minyak dari jaringan pipanya yang terbentang dari Texas ke New Jersey. Seluruh jaringan pipa bensin Colonial Pipeline akan mulai kembali beroperasi pada Selasa (05/09/2017) waktu setempat.
Seorang analis JBC Energy di Wina, Austria, mengungkapkan, gangguan badai Harvey terhadap berbagai infrastruktur pertambangan minhyak di Gulf Coast terus berkurang sehingga berbagai kegiatan pengeboran minyak secara tahap berangsur pulih. Sejauh ini, industri energi terhindar dari kerusakan besar pada aset dan infrastruktur.[abr]

0 comments