April 27, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Kepala BKPM : Indonesia Sebenarnya Kekurangan TKA

iVooxid, Jakarta - Rasio penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA) di Indonesia dengan jumlah tenaga kerja yang ada masih sangat rendah. Total jumlah tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia hanya 74.000 (tujuh puluh empat ribu) atau 0,062 persen dari total tenaga kerja sebesar 120 juta.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong menilai angka rasio tersebut masih sangat, amat rendah apabila dibandingkan dengan negara-negara lainnya.

"Di Qatar 94 persen tenaga kerja asing, di Uni Arab Emirat bahkan 96 persen, Singapura 36 persen. Yang itu mungkin ekstrem ya, tapi Amerika Serikat 16,7 persen, Malaysia 15,3 persen, dan Thailand 4,5 persen" kata Tom dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (29/12/2016).

Jadi jika ber-andai-andai, bahwa jumlah TKA di Indonesia sebenarnya adalah 10 kali (sepuluh kali lipat) data resmi Kementerian Tenaga Kerja dan Kantor Imigrasi, maka 0,62 persen dari total tenaga kerja Indonesia pun masih jauh terlalu rendah. "Hemat saya. Negara yang benar-benar modern akan memakai jauh lebih banyak tenaga kerja internasional," jelas Tom.

Posisi Indonesia yang faktanya rasio TKA dibawah 0,1persen, menurut Tom terlalu rendah. "Maaf ya, tapi justru sebenarnya kita butuh jauh lebih banyak tenaga kerja asing di Indonesia. Alih keahlian (transfer of expertise) dan alih pengetahuan dari tenaga kerja asing kepada tenaga kerja Indonesia penting bila kita ingin maju," jelasnya.

Tom menilai bahwa perusahaan Indonesia juga dapat memanfaatkan tenaga kerja asing guna “nyontek” sistem produksi dan cara-cara manajemen di negara lain yang sudah lebih maju. "Kita yang jadi bos mereka, kita dapat memanfaatkan mereka semaksimal mungkin," lanjutnya.

Dalam sejarah dunia, praktis semua negara berkembang yang berhasil naik kelas menjadi negara maju, berawal dari investasi asing yang juga membawa teknologi internasional, jaringan pemasaran internasional (untuk meningkatkan ekspor), dan tenaga kerja asing yang amat berperan dalam alih pengetahuan dan alih teknologi.

Tom mengemukakan bahwa tenaga kerja asing dibutuhkan untuk mendukung proses konstruksi investasi. "Mereka biasanya menggunakan tenaga kerja asing dalam proses konstruksi di tahapan awal investasi. Oleh karena itu angka tenaga kerja asing selalu fluktuatif," paparnya.

Dia menyampaikan bahwa posisi tenaga kerja asing yang terserap dalam realisasi investasi di Indonesia saat ini setara dengan posisi pada tahun 2011. "Itu masa puncaknya, setelah itu terus mengalami penurunan, saat ini sudah mulai naik lagi tapi belum mencapai posisi yang sama di tahun 2011," ujar Tom.

Dari data Izin Memperkerjakan Tenaga Asing (IMTA) yang dikeluarkan oleh Kementerian Tenaga Kerja tercatat TKA pada tahun 2011 mencapai 77.307 orang, kemudian pada tahun 2012 menurun menjadi 72.427 orang, tahun 2013 kembali melorot di level 68.957 orang, kemudian menurun tipis di posisi 68.762 orang. Pada tahun 2015, posisi tersebut meningkat tipis 69.025 orang serta pada tahun 2016 kembali meningkat menjadi 74.183 orang.[ava]

0 comments

    Leave a Reply