Kenaikan Suku Bunga Fed Tebar Ancaman di Pasar Obligasi | IVoox Indonesia

August 4, 2025

Kenaikan Suku Bunga Fed Tebar Ancaman di Pasar Obligasi

Reza Priambada
Reza Priambada

IVOOX.id, Jakarta - Sentimen yang sama masih mewarnai laju pasar obligasi di mana masih adanya kekhawatiran akan potensi percepatan kenaikan suku bunga The Fed, membuat pelaku pasar masih menahan diri.

"Bahkan dengan rupiah yang kembali melemah lebih dalam turut berimbas pada kembali turunnya pergerakan pasar obligasi dalam negeri," kata Reza Priyambada, analis senior Binaartha Sekuritas di Jakarta, Kamis (1/3/2018).

Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata naik 6,30 bps; tenor menengah (5-7 tahun) naik 10,56 bps; dan panjang (8-30 tahun) naik 4,83 bps.

Kembali munculnya aksi jual membuat laju sejumlah seri obligasi berbalik melemah. Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±10 tahun dengan harga 98,50% memiliki imbal hasil 5,96% atau naik 0,11 bps dari sebelumnya di harga 98,98% memiliki imbal hasil 5,85%.

Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 101,55% memiliki imbal hasil 7,35% atau naik 0,02 bps dari sehari sebelumnya di harga 102,64% memiliki imbal hasil 7,25%.

Pada Rabu (28/2/2018), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price turun -0,50 bps di level 117,84 dari sebelumnya di level 118,499. Sementara itu, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price turun -0,19 bps di level 109,73 dari sebelumnya di level 109,97.

Pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 6,67% dari sebelumnya di level 6,46% dan US Govn’t bond 10Yr di level 2,86% dari sebelumnya di level 2,90% sehingga spread di level kisaran 380,8 bps lebih tinggi dari sebelumnya 356,3 bps.

Sementara pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya kembali variatif. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak naik di kisaran level 8,22%-8,27%.

Lalu, obligasi korporasi dengan rating AA untuk tenor 9-10 tahun, imbal hasilnya di kisaran level 9,02%-9,03%. Untuk imbal hasil pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 10,02%-10,05%, dan pada rating BBB di kisaran 12,85%-13,00%.

Pelemahan rupiah yang dalam membuat laju pasar obligasi cenderung melemah di mana pelaku pasar lebih memilih mengamankan posisi untuk sementara waktu.

Di sisi lain, adanya pelemahan sejumlah imbal hasil obligasi pada perdagangan surat utang AS semalam diharapkan dapat mengurangi tekanan jual pada obligasi dalam negeri sehingga pelaku pasar dapat memanfaatkannya untuk kembali masuk.

"Tetap mewaspadai masih adanya sejumlah sentimen yang dapat menahan potensi pembalikan arah naik dari sejumlah obligasi," imbuh Reza. (jaw)

0 comments

    Leave a Reply