May 1, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Kenaikan Imbal Hasil AS Ancaman Pasar Obligasi Domestik

IVOOX.id, Jakarta - Pergerakan rupiah cenderung masih melemah dan laju imbal hasil obligasi AS kembali meningkat. 

Akan tetapi, tidak menghalangi pelaku pasar untuk kembali masuk pada pasar obligasi dengan memanfaatkan pelemahan sebelumnya. "Kenaikan tipis pun dapat terjadi," kata Reza Priyambada, analis senior Binaartha Sekuritas, di Jakarta, Rabu (21/2/2018).

Di sisi lain, kata Reza, pelaku pasar cenderung terbatas dalam melakukan aksi belinya seiring antisipasi dan mencermati sentimen yang ada. 

Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata naik 2,63 bps; tenor menengah (5-7 tahun) turun -1,0 bps; dan panjang (8-30 tahun) naik 0,13 bps.

Aksi beli tipis dapat membawa laju pasar obligasi ke zona hijau, terutama pada sejumlah obligasi acuan. Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±10 tahun dengan harga 99,46% memiliki imbal hasil 5,74% atau turun -0,007 bps dari sebelumnya di harga 99,42% memiliki imbal hasil 5,75%. 

Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 103,16% memiliki imbal hasil 7,19% atau turun -0,002 bps dari sehari sebelumnya di harga 103,14% memiliki imbal hasil 7,20%.

Pada Selasa (20/2/2018), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price naik 0,01 bps di level 118,98 dari sebelumnya di level 118,97. 

Rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price turun -0,03 bps di level 110,298 dari sebelumnya di level 110,34. 

Sementara itu, pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 6,53% dari sebelumnya di level 6,41% dan US Govn’t bond 10Yr di level 2,89% dari sebelumnya di level 2,879% sehingga spread di level kisaran 363,9 bps lebih tinggi dari sebelumnya 353,2 bps.

Sementara pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya kembali variatif. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak naik di kisaran level 8,07%-8,12%. 

Lalu, obligasi korporasi dengan rating AA untuk tenor 9-10 tahun, imbal hasilnya di kisaran level 8,95%-9,00%. Untuk imbal hasil pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 10,01%-10,04%, dan pada rating BBB di kisaran 12,58%-12,98%.

Masih minimnya sentimen membuat pergerakan pasar obligasi dalam negeri cenderung terbatas dan berpeluang kembali terkoreksi bila tidak adanya sentimen positif yang dapat menahan pelemahan. 

Diharapkan aksi jual tidak tidak kembali terjadi agar pergerakan pasar obligasi tidak melemah terlalu dalam dan aksi beli dapat lebih ditingkatkan untuk membawa pergerakan sejumlah seri kembali ke zona hijaunya. 

"Tetap mewaspadai sejumlah sentimen yang masih dapat menahan kenaikan sejumlah seri obligasi, terutama dari potensi kenaikan imbal hasil obligasi AS," imbuhnya seraya mewanti-wanti. (jaw)

0 comments

    Leave a Reply