Kementerian PUPR Kembangkan RDF di Sejumlah Daerah

IVOOX.id, Cilacap - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengembangkan fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) di sejumlah daerah setelah pembangunan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, yang dijadikan proyek percontohan.
"Kabupaten Cilacap menjadi lokasi percontohan pembangunan RDF dengan total investasi kurang lebih sebesar Rp90 miliar yang melibatkan berbagai pihak," kata Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Danis H. Sumadilaga dalam peresmian fasilitas RDF di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Desa Tritih Lor, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, Selasa (21/7).
Peresmian fasilitas RDF yang dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan serta disiarkan melalui aplikasi Zoom dan Youtube itu dihadiri oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, dan pejabat dari sejumlah kementerian.
Terkait dengan pembangunan fasilitas RDF di Cilacap, Danis mengatakan Pemerintah Denmark melalui Danish International Development Agency (Danida) memberikan hibah peralatan yang diserahterimakan kepada Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui fasilitasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
"Jadi, awalnya ini (fasilitas RDF di Cilacap, red.) dari Kementerian LHK. Kemudian, atas komunikasi dan koordinasi, Kementerian PUPR memfasilitasi pekerjaan sipilnya dengan membangun konstruksi bangunan," katanya.
Kemudian, kata dia, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memfasilitasi sarana penunjang serta subsidi biaya operasional dan Pemkab Cilacap menyediakan lahan serta kendaraan pengangkut sampah.
Menurut dia, dalam pembangunan fasilitas RDF di Cilacap itu ada keterlibatan pihak swasta, yaitu PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, anak perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, yang bertindak sebagai pengelola sekaligus pengguna hasil RDF tersebut.
"Jadi, kami harapkan bahwa operasionalisasi fasilitas RDF ini menjadi titik balik pengelolaan sampah di Indonesia untuk kelas menengah, sehingga bisa menjadi alternatif solusi," katanya, dikutip Antara.
Lebih lanjut, Danis mengatakan keterlibatan banyak pihak dalam pembangunan dan operasional RDF tersebut membuktikan bahwa pengelolaan sampah merupakan permasalahan multisektor dan multidimensional.

0 comments