Kementerian ESDM Kebut Pembangunan Infrastruktur Gas Bumi

IVOOX.id – Sekretaris Direktorat Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Maompang Harahap mengatakan saat ini pemerintah tengah berupaya untuk membangun infrastruktur gas bumi sehingga penggunaan gas bumi bisa dimanfaatkan secara optimal.
Hal itu kata dia lantaran dalam beberapa tahun ke depan akan ada tambahan pasokan produksi gas bumi di Indonesia. Pada tahun 2027 hingga 2028 diprediksi akan menjadi momen meningkatnya produksi pasokan gas bumi.
"Produksi gas bumi intinya adalah bahwa nanti akan ada tambahan produksi pasokan gas bumi ya dari 2025 sampai dengan 2028, nah yang terbesar itu tambahan pasokan gas itu akan terjadi di 2027 dan 2028," ujarnya dalam siaran pers Minggu (10/8/2024).
Dia merincikan bahwa tambahan produksi tersebut, utamanya berasal dari Wilayah Kerja (WK) Migas Geng North sebesar 1.000 mmscfd, kemudian dari WK IDD Gandang Gendalo dengan produksi sebesar 4.900 mmscfd, serta WK Andaman dengan produksi sebesar 527 mmscfd.
Gas bumi yang akan produksi tersebut, lanjut Maompang, perlu ditopang oleh infrastruktur gas bumi sehingga bisa dimanfaatkan secara optimal. Selain itu porsi pemanfaatan gas bumi untuk domestik sekarang sudah mencapai 70%, dan 30% sisanya untuk ekspor.
"Jadi infrastruktur menjadi kunci penting supaya nanti bisa pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan domestik ini bisa lebih masif," ujarnya.
Dia mengatakan pemerintah tengah menggenjot pembangunan infrastruktur gas bumi yang nantinya akan menintegrasikan antara Pulau Sumatera dengan Pulau Jawa, yakni pembangunan pipa gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) dan Dumai-Sei Mangkei (Dusem).
Proyek pipa gas Cisem Tahap 1 Ruas Semarang-Batang sudah selesai pembangunannya dengan nilai Rp1.04 triliun, sedangkan Cisem Tahap II ruas Batang-Cirebon-Kandang Haur Timur kontraknya sudah ditandatangani pada 2 Agustus 2024 lalu dan sekarang masuk pada tahap awal pelaksanaan pembangunan.
"Kemudian untuk pipa Dusem, sekarang sedang dalam proses perencanaan, jadi basic design dan FS (Feasibility Study)-nya sedang disusun, targetnya itu nanti di akhir 2024 akan segera dilelangkan. Ini panjangnya kurang lebih 550 KM dan nanti pelaksanaan fisiknya ini ditargetkan dari 2025, 2026, dan 2027 (multi years contract) nanti bisa diselesaikan," katanya.

0 comments