Kementan Gelar Bimtek Pupuk Organik | IVoox Indonesia

August 1, 2025

Kementan Gelar Bimtek Pupuk Organik

-Resize_20221213_112818_8758
Program IPDMIP yang di selenggarakan selama tiga hari mulai tanggal 12 s.d 14 Desember 2022 di BBPP Batu.  Bimtek dibuka langsung oleh Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu, Sabir. (Foto: Ist)

IVOOX.id, Batu - Pada setiap kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan salah satu cara memperbaiki kesuburan tanah adalah mengurangi penggunaan pupuk kimia dan meningkatkan penggunaan pupuk organik sehingga produksi pertanian bisa ditingkatkan dan pencemaran lingkungan bisa ditekan.

"Jangan pakai pupuk kimia saja, tetapi lebih banyak pupuk organik. Kimia masih mungkin dibutuhkan karena ini berskala ekonomi kan? dan beberapa varietas membutuhkannya, tetapi kita dahului dengan memberi makan dengan nutrisi dengan organik," ungkap SYL.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan Genta Organik mendorong para petani untuk memproduksi pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah secara mandiri. "Jadi, Genta Organik tidak berarti mengharamkan pupuk kimia," tegas Dedi.

Lebih detail disebutkan Dedi bahwa tujuan dari Genta Organik ini, di antaranya menyuburkan tanah-tanah Indonesia untuk meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian disaat harga pupuk mahal.

"Meksipun sarana prasarana mahal karena dibantai pandemi covid-19, perubahan iklim, perang Rusia dan Ukraina, yang namanya pertanian tidak boleh bersoal, berarti produksi tidak boleh bermasalah," imbuh Dedi.

Dengan melihat fenomena yang ada, Kementerian Pertanian membuat terobosan yang dapat mengatasi permasalahan tersebut salah satunya dengan menyelenggarakan Bimbingan Teknis Pupuk Organik bagi Penyuluh Pertanian melalui Program IPDMIP yang di selenggarakan selama tiga hari mulai tanggal 12 s.d 14 Desember 2022 di BBPP Batu. 

Bimtek dibuka langsung oleh Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu, Sabir. Dalam arahannya Sabir mengatakan, pada saat ini kondisi ekonomi yang cukup berat bagi petani yaitu harga pupuk kimia yang cukup mahal disatu pihak dan usaha mempertahankan serta meningkatkan kesuburan tanah di pihak lain. Kondisi ini mengharuskan petani untuk mempertimbangkan kembali semua bentuk pembenah organik yang tersedia di wilayah setempat seperti pupuk kandang. 

Setelah mengikuti Bimtek diharapkan Penyuluh dapat menjadi kapasitor materi yang sudah di terima selama Bimtek sehingga nantinya di setiap wilayah binaan dapat tumbuh sentra – sentra produsen pupuk organik yang dapat mencukupi kebutuhan di wilayah tersebut. Dimana hal ini sejalan dengan program Kementerian Pertanian untuk mencetak satu juta produsen pupuk di tingkat daerah, imbuhnya.

Pembukaan juga dihadiri oleh Koordinator penyelenggaraan pelatihan, Sub Koordinator Aparatur dan Non aparatur serta Widyaiswara BBPP Batu. calon peserta berasal dari perwakilan lima belas Dinas Perntaian Kabupaten dan satu Dinas Propinsi. 

0 comments

    Leave a Reply