Kementan dan Bupati Pasuruan Teken MoU Genjot Pertumbuhan Santri Milenial

IVOOX.id, Pasuruan - Kementerian Pertanian (Kementan) terus bekerja keras meningkatkan produktivitas pertanian. Salah satunya dengan terus menggenjot pertumbuhan petani milenial. Di Kabupaten Pasuruan, Kementan bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Pasuruan untuk memberdayakan santri di berbagai pondok pesantren agar memiliki kepedulian terhadap sektor pertanian.
Untuk mendorong pertumbuhan santri milenial, Kementan yang diwakili oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bupati Pasuruan, M Irsyad Yusuf untuk terus menggenjot pertumbuhan santri milenial.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menerangkan, tongkat estafet pertanian memang sudah seharusnya diserahkan kepada generasi milenial. Mengapa hal demikian harus dilakukan, oleh karena saat ini pertanian Indonesia telah masuk kepada era industri 4.0. "Tandanya adalah penggunaan inovasi tenkologi dan mekanisasi. Hingga 2024 kami akan mencetak 2,5 juta petani milenial. Salah satunya melalui program santri milenial ini," kata Mentan SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menerangkan, untuk menggenjot produktivitas dan menciptakan pertanian andal, maka milenial harus menjadi tulang punggungnya. Dalam konteks pembangunan SDM pertanian di Kabupaten Pasuruan, mencetak santri milenial dikerjasamakan dengan pondok pesantren yang banyak tersebar di Pasuruan.
"Santri milenial adalah salah satu program yang kami gagas di Kabupaten Pasuruan ini. Nanti akan diakselerasikan dengan program YESS. Program ini adalah upaya penting kami mencetak petani milenial. Kebetulan Pak Menteri Pertanian juga memang sangat peduli dengan program petani milenial ini," kata Dedi Nursyamsi saat melakukan audiensi dengan Bupati Pasuruan M Irsyad Yusuf, Jumat (25/6/2021).
Di sisi lain, Dedi menerangkan jika kedatangannya ke Kabupaten Pasuruan juga dalam kerangka meningkatkan kapasitas SDM pertanian, dalam hal ini penyuluh dan petani. Program pembangunan SDM pertanian itu salah satunya diwujudkan melalui Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani). Kostratani menjadi sentra gerakan pembangunan pertanian yang berbasis di kecamatan.
"Kostratani ini adalah pusat gerakan pembangujan pertanian nasional kita yang berpusat di kecamatan-kecamatan. Tujuannya adalah mengakselerasi sektor pertanian kita," Dedi. Kostratani, Dedi melanjutkan, mendukung penuh tujuan pembangunan pertanian nasional yakni menyediakan pangan bagi seluruh rakyat, meningkatkan kesejahteraan petani dan menggenjot ekspor.
Bupati Pasuruan, M Irsyad Yusuf mengaku senang mendapat dukungan penuh untuk mengembangkan program santri milenial yang memang merupakan program kerjanya. "Kami memiliki 18.500 santri potensial yang bisa didorong untuk masuk ke dalam sektor pertanian. Kami senang mendapat dukungan penuh untuk terus merealisasikan program santri milenial ini yang memang merupakan program kerja kami selaku kepala daerah di Pasuruan," kata Irsyad.
Irsyad menilai dukungan Kementan terhadap pembangunan pertanian di wilayahnya memang amat dibutuhkan. Sebab, sebagai penyangga pangan di Jawa Timur Pasuruan memiliki potensi pertanian yang cukup besar untuk dikembangkan. "Kami ingin menciptakan petani baru melalui yang kami sebut PELASAN atau Pelatihan Santri. Program ini bisa diakselerasi dengan program YESS Kementan dengan mendorong santri masuk ke dalamnya. Sehingga nantinya santri ini bisa memaksimalkam potensi yang ada di Kabupaten Pasuruan, utamanya di sektor pertanian," katanya.

0 comments