Kemenperin Tekankan Pentingnya Bangun SDM pada Industri

IVOOX.id - Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Masrokhan menyampaikan pentingnya peran sumber daya manusia atau SDM dalam mewujudkan industri yang tangguh dan berdaya saing global, tak terkecuali pada kelompok industri yang bersifat padat karya.
Sebagai contoh, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) yang juga termasuk padat karya, membutuhkan tenaga kerja kompeten dalam jumlah besar.
“Kemenperin mencatat, hingga saat ini jumlah tenaga kerja sektor industri TPT mencapai 3,9 juta orang atau hampir 20 persen dari total tenaga kerja di sektor industri manufaktur nasional. Artinya, produktivitas dan keterampilan dari tenaga kerjanya akan mempengaruhi kinerja industri TPT,” ujar Masrokhan dalam keterangan resminya, Ahad (26/11/2023).
Menurut Masrokhan, pembangunan SDM industri kompeten menjadi salah satu program prioritas Kemenperin, yang dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan vokasi. Kata dia, penyelenggaraan pendidikan vokasi bertujuan sepenuhnya untuk memastikan ketersediaan SDM kompeten yang sesuai dengan kebutuhan industri.
”Oleh sebab itu, link and match antara pendidikan vokasi dengan dunia usaha industri menjadi suatu keharusan, mulai dari perencanaan pembelajaran hingga penempatan kerja lulusan,” terang Masrokhan.
Pada tahun 2023, Politeknik STTT Bandung melahirkan 309 lulusan terdiri dari Program Studi Magister Terapan RTA sebanyak 7 orang, Program Studi Teknik Tekstil sebanyak 91 orang, Program Studi Kimia Tekstil sebanyak 86 orang. Kemudian Program Studi Produksi Garmen sebanyak 56 orang, Program Studi Produksi Garmen Konsentrasi Fashion Design sebanyak 38 orang dan Program Pendidikan 1 tahun Kerjasama Industri sebanyak 30 orang.
Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPPVI), Emmy Suryandari mengatakan, Politeknik STTT Bandung sebagai politeknik dengan spesialisasi di bidang tekstil memiliki potensi utama mengasilkan SDM industri bidang tekstil dalam jenjang sarjana terapan dan magister terapan. Di samping itu, kebutuhan akan SDM Industri di bidang tekstil dan garmen, belum sepenuhnya dapat terpenuhi oleh lulusan dari Politeknik STTT Bandung.
”Hal ini karena jumlah lulusan Politeknik STTT yang terbatas , sesuai dengan kapasitas mahasiswa setiap tahun nya, padahal kebutuhan lulusan sebesar 500 orang,” kata Emmy Suryandari.
Reporter: Rinda Suherlina

0 comments