Kemenperin Perkuat Penerapan SNI hingga Pembatasan Impor Selektif di Tengah Tekanan Global | IVoox Indonesia

August 5, 2025

Kemenperin Perkuat Penerapan SNI hingga Pembatasan Impor Selektif di Tengah Tekanan Global

Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arif
Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arif dalam konferensi pers Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Bulan Juli 2025 di Jakarta, Kamis (31/7/2025) (ANTARA/Muzdaffar Fauzan)

IVOOX.id – Di tengah tekanan global, termasuk penerapan tarif resiprokal AS yang berdampak pada komponen lokal dan alat kesehatan, Kementerian Perindustrian akan memperkuat kebijakan proteksi melalui penerapan SNI dan pembatasan impor selektif. 

“Kami terus berkoordinasi dengan kementerian lain untuk memperkuat kebijakan pembatasan impor, seperti deregulasi impor melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 16 sampai 24 Tahun 2025, guna melindungi 19 juta tenaga kerja di sektor manufaktur,” ujar Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif dalam rilis IKI Juli 2025, di Jakarta Kamis (31/7/2025).

Pada kesempatan itu Febri menyampaikan, pada Juli 2025 mayoritas pelaku usaha melaporkan kondisi usahanya membaik atau stabil. Optimisme enam bulan ke depan juga naik dari 65,8% menjadi 67,6%, sementara pesimisme turun dari 9,0% ke 7,1%.

“Optimisme ini didorong oleh kebijakan pemerintah yang konsisten mendukung industri dalam negeri, seperti perpanjangan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) dan penguatan TKDN,” ujar Febri.

Sebagai bagian dari kontribusi industri terhadap pembangunan nasional, Kemenperin kata dia juga menyatakan dukungan penuh terhadap program prioritas Presiden Prabowo dalam Asta Cita, khususnya dalam hal Makan Bergizi Gratis (MBG), ketahanan energi dan pangan, penyediaan perumahan rakyat, layanan kesehatan gratis, serta penguatan koperasi melalui program Koperasi Merah Putih.

Dukungan ini katanya akan diwujudkan melalui sejumlah program prioritas Kemenperin, termasuk hilirisasi berbasis sumber daya, penguatan jaringan pemasok lokal melalui linkage hulu-hilir, pengembangan teknologi industri dan ekosistem hijau, serta peningkatan kapasitas SDM industri agar mampu bersaing dalam rantai nilai global.

Menurutnya secara keseluruhan, kinerja industri manufaktur Indonesia pada Juli 2025 tetap ekspansif, didukung oleh permintaan domestik yang kuat dan kebijakan pro-industri.

"Kementerian Perindustrian optimis bahwa langkah-langkah strategis, seperti hilirisasi dan penguatan pasar domestik, akan terus memperkuat daya saing industri nasional di tengah tantangan global," katanya.

0 comments

    Leave a Reply