November 17, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Kemenperin Kembangkan Hilirisasi Spirulina dan Porang

IVOOX.id - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah mengembangkan komoditas porang dan spirulina (mikroalga). Saat ini Kemenperin tengah membina perusahaan-perusahaan yang melakukan hilirisasi terhadap dua komoditas tersebut. Salah satunya melalui fasilitasi kerja sama dengan para stakeholder terkait. 

“Saat ini telah terdapat perusahaan yang berhasil memproduksi beberapa produk hilir berbasis Spirulina, meliputi superfood (suplemen dan kopi), superskin (masker wajah), dan supernature (pakan),” ujar Direktur Jenderal Industri Agro, Putu Juli Ardika di dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (27/1/2024).

Menurutnya, produk-produk yang telah dipasarkan tersebut memerlukan perluasan jaringan pasar, termasuk bekerjasama dengan industri pakan.

Salah satu perusahaan pengolahan Spirulina yang dibina Kemenperin adalah PT Alga Bioteknologi yang berkerjasama dengan Laboratorium Teknologi Pangan Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang.

Keduanya sedang mengembangkan produk biskuit berbahan baku Spirulina yang dipercaya kaya nutrisi untuk tumbuh kembang bayi serta mencegah stunting. 

“PT Alga Bioteknologi Indonesia mempunyai target untuk menguasai pasar Eropa dan masih mencoba target 10 persen pasar dalam negeri melalui skema kerja sama dengan beberapa lembaga pendidikan, seperti Universitas Diponegoro dan Universitas Setia Budi,” lanjut Putu

Sementara itu, lanjut Putu, perusahaan binaan Kemenperin yang melakukan hilirisasi porang adalah CV Tri Mitra Agro Semarang. Produk utama perusahaan ini, yakni porang berbentuk chip, sudah diekspor ke beberapa negara, seperti Tiongkok dan Jepang. Pihaknya juga mendukung upaya agar perusahaan tersebut melakukan pengembangan produk lainnya, seperti tepung glukomanan. 

“Saat ini masih dalam tahap pengujian untuk mendapatkan ukuran partikel yang lebih halus (120-150 mesh) dan kadar glukomanan sebesar 90 persen, dari kadar manan saat ini yaitu 70 persen,” tutur Putu.

Lebih lanjut Putu mengatakan, pihaknya mendorong peningkatan penggunaan glukomanan dalam negeri. Salah satunya dengan penyelenggaraan Business Matching antara industri tepung glukomanan dan industri pengguna dalam negeri.

Poin penting dalam kegiatan ini adalah penyamaan spesifikasi tepung glukomanan yang dibutuhkan industri pengguna dalam negeri dengan produk hasil industri.

“Kemenperin juga mendukung kerja sama antara industri pengolahan porang dengan perusahaan kosmetik guna pembuatan masker wajah, serta industri potensial lainnya untuk perluasan jaringan pasar,” tutup Dirjen Industri Agro tersebut.

0 comments

    Leave a Reply