Kemenpar Pantau Perkembangan Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki | IVoox Indonesia

August 13, 2025

Kemenpar Pantau Perkembangan Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki

Erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki
Erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki, Kabupaten Fores Timur, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (2/8/2025) dini hari. ANTARA/HO-PVBMG/aa. (Handout PVMBG)

IVOOX.id – Kementerian Pariwisata menyatakan sampai detik ini terus memantau perkembangan erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang kini berstatus Awas.

"Kami percaya bahwa dengan semangat gotong royong dan kepedulian bersama, pariwisata Flores akan pulih kembali dan tetap menjadi destinasi unggulan Indonesia," kata Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu (2/8/2025), dikutip dari Antara.

Widiyanti menyatakan Kementerian Pariwisata memantau perkembangan situasi bersama otoritas terkait seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kementerian Perhubungan, serta pemerintah daerah setempat.

Kementerian juga berkoordinasi dengan pelaku usaha pariwisata, termasuk hotel, pemandu wisata, dan operator perjalanan untuk memastikan adanya respons yang cepat dan pelayanan terbaik bagi wisatawan yang terdampak.

Upaya lain yang dilakukan yakni Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) sudah mengaktifkan Tourist Information Center (TIC) dan kanal komunikasi untuk membantu wisatawan yang membutuhkan informasi atau pendampingan lebih lanjut.

“Wisatawan yang membutuhkan bantuan informasi dan panduan perjalanan terkini dapat menghubungi hotline informasi pariwisata BPOLBF di 0811-3879-4555,” ucapnya.

Widiyanti turut membeberkan sejumlah informasi pemberangkatan jalur udara dan destinasi yang berhubungan dengan aksesibilitas yang ditutup.

Ia mengatakan bahwa Bandar Udara Gewayantana Larantuka masih terjadwal. Adapun destinasi yang berhubungan di sekitar Larantuka di antaranya Pantai Kawaliwu, Pantai Onga Misi, Gereja Katedral Reinha Rosari, dan Istana Raja Larantuka.

Kemudian Bandar Udara Fransiskus Xaverius Seda Maumere, Kabupaten Sikka saat ini operasionalnya masih ditutup hingga Minggu, 3 Agustus 2025 pukul 06.00 WITA.

“Keputusan ini diambil sehubungan adanya deposit abu vulkanik di area sisi udara (airside), yang berpotensi membahayakan keselamatan penerbangan. Adapun destinasi yang berada di sekitar Maumere yaitu Pantai Koka, Gunung Egon, Desa Doka, Pantai Tanjung, Gereja Tua Sikka, Gunung Rokatenda,” katanya.

Berikutnya di Bandar Udara H. Hasan Aroeboesman Ende seluruh penerbangan dibatalkan. Sejumlah destinasi yang berada di sekitar Ende di antaranya Rumah Pengasingan Soekarno, Danau Kelimutu, Taman Renungan, dan Serambi Soekarno.

Widiyanti turut menyebut Bandar Udara So'a Bajawa hingga saat ini belum ada konfirmasi. Destinasi di sekitar Bajawa seperti Kampung Adat Bena Wolobobo, Taman Laut 17 Pulau Riung, dan Puncak Gunung Inerie.

Kabar dari Bandar Udara Frans Sales Lega Ruteng, katanya, juga belum ada konfirmasi. Dengan destinasi yang berada di sekitar Ruteng di antaranya Wae Rebo, Rana Mese (Manggarai Timur), gereja-gereja tua, Pulau Mules, Kampung Adat Todo, Kampung Adat Ruteng Pu’u.

Sedangkan kabar dari Bandar Udara Komodo Labuan Bajo ada 23 penerbangan yang dibatalkan.

Ia pun menekankan bahwa keselamatan masyarakat dan wisatawan menjadi prioritas utama dalam mengatasi dampak dari erupsi. Sementara masyarakat atau wisatawan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, menunda kunjungan ke destinasi rentan, dan rutin memeriksa perubahan pola operasional penerbangan selama status “Awas” masih diberlakukan.

"Saya mengimbau masyarakat, wisatawan, dan pelaku wisata untuk terus waspada dengan memantau informasi dan mengikuti arahan resmi dari otoritas terkait,” ujarnya.

BNPB Minta Warga Keluar dari Zona Bahaya

Terpisah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur memastikan seluruh warga telah keluar dari kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Lewotobi Laki-laki setelah erupsi besar yang terjadi pada Jumat, 1 Agustus 2025, malam.

Kepala BNPB Suharyanto mengatakan bahwa hingga saat ini masih terpantau warga di Desa Boru yang enggan mengungsi dari wilayah KRB, meskipun aktivitas vulkanik gunung terus menunjukkan peningkatan dan statusnya tetap berada di Level IV (Awas).

“Gunung ini sudah tidak aman. Semua warga harus keluar dari wilayah KRB, jangan ada lagi yang kembali ke kampung asalnya,” kata dia menegaskan dalam rapat terbatas bersama pemerintah Kabupaten Flores Timur yang digelar secara daring di Jakarta, Sabtu (2/8/2025), dikutip dari Antara.

BNPB juga mendorong percepatan pembangunan hunian sementara (huntara) tahap III agar seluruh pengungsi dapat segera direlokasi dari tenda-tenda darurat. Dari 100 unit kopel huntara yang direncanakan, saat ini telah selesai 68 unit.

BNPB menargetkan seluruh warga terdampak dapat mulai menempati huntara tersebut pada pertengahan Agustus 2025, untuk menghindari risiko bahaya lanjutan dari aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki.

Sejak awal 2024 hingga kini, Gunung Lewotobi Laki-laki telah enam kali berstatus Awas.

Gunung setinggi 1.584 meter di atas permukaan laut ini memiliki karakter erupsi eksplosif dan potensi erupsi magmatik yang menghasilkan aliran lava dan awan panas guguran.

Erupsi pada Jumat, 1 Agustus 2025, menjadi salah satu yang terbesar sepanjang tahun ini, dengan kolom abu yang mencapai 18 kilometer dari puncak kawah, dan disusul erupsi beberapa jam setelahnya dengan ketinggian kolom abu 10 kilometer, aktivitas ini memicu dampak meluas hingga ke wilayah selatan Nusa Tenggara Timur.

0 comments

    Leave a Reply