Kemenkeu Sebut Realisasi Tunjangan Guru ASN Capai Rp 16 Triliun per Juni 25 | IVoox Indonesia

June 20, 2025

Kemenkeu Sebut Realisasi Tunjangan Guru ASN Capai Rp 16 Triliun per Juni 25

Seorang guru yang merupakan Aparatur Negara Sipil (ASN) berinteraksi dengan siswa
Foto Arsip - Seorang guru yang merupakan Aparatur Negara Sipil (ASN) berinteraksi dengan siswa saat kegiatan belajar mengajar di SD Negeri Pekunden, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (12/6/2025). ANTARA FOTO/Makna Zaezar/bar

IVOOX.id – Kementerian Keuangan menyalurkan langsung tunjangan guru aparatur sipil negara daerah (ASND) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), di mana realisasinya telah mencapai Rp 16,71 triliun untuk 1,44 juta guru per Juni 2025.

Perubahan skema itu dimulai sejak Maret 2025. Sebelumnya, tunjangan guru ASND disalurkan melalui Rekening Kas Umum Daerah, yang menyebabkan adanya jeda waktu penerimaan dana di rekening guru.

“Kita mendapatkan berbagai macam apresiasi karena para guru kita benar-benar merasa rekeningnya langsung terisi dari APBN. Dan kita berharap bahwa ini akan terus kita lanjutkan,” kata Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Juni 2025, dikutip di Jakarta, Rabu (18/6/2025), dikutip dari Antara. .

Realisasi tersebut merupakan penyaluran tahap I. Pada tahap ini, terdapat 84 ribu guru yang masih dalam proses pemenuhan persyaratan untuk mendapatkan tunjangan guru.

Sementara penyaluran tahap II ditargetkan akan dimulai pada bulan ini. Nilai dan jumlah guru yang menerima tunjangan langsung akan dihitung berdasarkan realisasi tahap I.

Pemerintah pun berkomitmen untuk memenuhi penambahan jumlah penerima manfaat penyaluran langsung sesuai dengan validasi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

“Dan nanti kita akan mulai, kita akan tetap laporkan supaya ini menjadi perhatian dari seluruh daerah bahwa seluruh guru ASN Daerah tetap mendapatkan tunjangan langsung guru dari APBN di pusat,” ujar Suahasil.

Sebagai informasi, penyaluran belanja negara terakselerasi pada Mei 2025, dengan realisasi Rp 1.016,3 triliun atau 28,1 persen dari target Rp 3.621,3 triliun. Meski nilai realisasi masih jauh dari target, mempertimbangkan paruh pertama tahun hampir berlalu, namun nilai itu meningkat sekitar Rp 200 triliun dari realisasi April sebesar Rp 806, 2 triliun.

Belanja pemerintah pusat (BPP) tersalurkan sebesar Rp 694,2 triliun (25,7 persen dari target), yang disalurkan melalui belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp 325,7 triliun dan belanja non-K/L Rp 368,5 triliun.

Pendapatan negara tercatat sebesar Rp 995,3 triliun atau 33,1 persen dari target APBN Rp 3.005,1 triliun. Nilai itu melambat bila dibandingkan kinerja April. Pendapatan pada Mei bertambah senilai Rp 184,8 triliun dalam sebulan, sedangkan pada April bertambah hampir Rp 300 triliun.

Dengan demikian, APBN mengalami defisit sebesar Rp 21 triliun atau 0,09 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) pada Mei 2025.

0 comments

    Leave a Reply