Kemenkeu Klaim Tingkat Kemiskinan dan Pengangguran Indonesia Menurun | IVoox Indonesia

May 15, 2025

Kemenkeu Klaim Tingkat Kemiskinan dan Pengangguran Indonesia Menurun

Menkeu Sri Mulyani soal Ekonomi Indonesia
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan sambutan soal ekonomi dalam IIF’s Anniversary Dialogue bertema “The Dynamics of Sustainable Infrastructure Financing and Its Roles in Achieving Food Security” di Jakarta, Senin (29/1/2024). ANTARA/HO-Kementerian Keuangan.

IVOOX.id – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengklaim Indonesia menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil secara nasional di atas 5% selama lebih dari 10 kuartal berturut-turut. Seiring dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi, tingkat kemiskinan dan pengangguran juga mengalami penurunan. 

“Mayoritas provinsi telah berada di bawah kondisi pra pandemi, artinya kita telah berhasil menurunkan kembali kemiskinan dan pengangguran sesudah mengalami lonjakan akibat pandemi,” klaim Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam laman resmi Kemenkeu, dikutip pada Rabu (12/6/2024).

Selain itu, kata Sri Mulyani, Indonesia juga mampu menurunkan defisit secara sangat cepat dan menurunkan rasio utang. Sehingga stabilitas ekonomi tetap terjaga menunjukkan ketangguhan dan kewaspadaan ekonomi Indonesia dalam menghadapi guncangan. Karena memang selain digunakan dalam menghadapi dinamika global, APBN juga harus tetap dijaga secara prudent agar tetap sehat.

“APBN juga mendukung banyak sekali perbaikan struktural di Indonesia, dari kualitas SDM yang menjadi sasaran paling penting dalam pembangunan kita, meningkatkan produktivitas dan juga untuk meningkatkan kualitas infrastruktur untuk mendukung mobilitas serta efisiensi perekonomian,” ujar Sri Mulyani.

Selanjutnya, untuk menjaga APBN tetap sehat, Sri Mulyani mengatakan, APBN harus dikelola dengan tiga pilar utama. Ketiga pilar tersebut dari sisi pendapatan yang harus terus ditingkatkan, spending better belanja yang berkualitas, serta pembiayaan yang prudent dan inovatif. Kemudian harmonisasi pengelolaan APBN dan APBD secara sinergis menjadi landasan bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif melalui pengelolaan yang bijaksana.

“Indonesia terus mendorong pertumbuhan ekonomi, menekan tingkat kemiskinan, dan menciptakan kesempatan kerja. Termasuk di antaranya keberpihakan insentif fiskal kepada daerah-daerah tertinggal untuk mendorong kesejahteraan masyarakat di seluruh negeri,” kata Sri Mulyani.

0 comments

    Leave a Reply